Dibandingkan DKI, Risma Ungkap Bangun Surabaya dengan Biaya Hemat

31 Juli 2019 11:59 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Risma Lepas Tim Relawan Pilihan ke Palu. Foto: Phaksy Sukowati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Risma Lepas Tim Relawan Pilihan ke Palu. Foto: Phaksy Sukowati/kumparan
ADVERTISEMENT
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, hadir dalam gelaran acara mencari model pengelolaan dana dan pengorganisasian riset untuk Indonesia di The Energy Building, SCBD, Jakarta, Rabu (31/7).
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Risma mengatakan pengelolaan anggaran Kota Surabaya telah dilakukan secara rinci dalam setiap kebutuhan. Dengan pengelolaan alokasi anggaran secara efisien, mampu membangun infrastruktur dan layanan sosial bagi masyarakat.
Risma memaparkan, selama menjadi Walikota ia telah membangun jalan baru sepanjang 250 kilometer (km), 1.400 perpustakaan baru, 110 sekolah baru, 70 taman baru, dan 70 lapangan olah raga baru.
"Itu penghematan pengelolaan keuangan. Karena semua kami menggunakan rinci. Guru, beli kertas aja harus dihitung setahun itu berapa kebutuhannya," ujarnya.
Menurut Risma, dengan pengelolaan anggaran yang sehat, Pemerintah Kota Surabaya mampu memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat meskipun anggarannya jauh lebih kecil dibandingkan DKI Jakarta.
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini Dalam Gelaran Acara Diskusi di Kawasan SCBD, Rabu (31/7). Foto: Abdul Latif/kumparan
"Mohon maaf, di Surabaya setiap hari kita memberikan 35.000 makanan gratis yang kami bagikan kepada anak yatim dan lansia. Dan itu ternyata juga uang yang hanya 1/10 DKI (Jakarta), kami bisa lakukan itu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu Risma mengatakan selama menjabat sebagai Walikota Surabaya mampu menghemat anggaran sekitar 29 persen. Dalam catatannya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kota Surabaya sebesar Rp 9,5 triliun.
Menurut Risma, anggaran pendapatan dan belanja daerah tersebut sangat jauh dari yang diperoleh pemerintah DKI Jakarta yang mencapai Rp 89,08 triliun untuk tahun ini.
"Memang iya. Uang kami sedikit sekali. Memang kalau harus hemat itu berpengaruh," pungkasnya.