Dibayangi Aksi Mogok Pilot, Garuda Siapkan 768 Extra Flight Lebaran

3 Juni 2018 4:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konpers Serikat Karyawan Garuda Indonesia. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konpers Serikat Karyawan Garuda Indonesia. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Garuda Indonesia Grup menyiapkan sedikitnya 150.510 kursi penerbangan ekstra mengantisipasi peningkatan trafik penumpang selama mudik dan balik Lebaran 2018 yang berlangsung 8-24 Juni 2018 untuk rute domestik dan internasional. Penyiapan layanan ekstra Lebaran ini berlangsung di tengah ancaman aksi mogok oleh pilot dan serikat karyawan maskapai tersebut.
ADVERTISEMENT
Vice President Corporate Secretary and Investor Relations PT Garuda Indonesia, Hengki Heriandono mengatakan, kursi penumpang tambahan tersebut terdiri dari 768 frekuensi penerbangan tambahan yaitu 480 penerbangan Citilink dan 288 penerbangan Garuda Indonesia.
"Sejalan dengan upaya peningkatan kinerja operasional jelang peak season Lebaran 2018, pada H-7 hingga H+9, perusahaan menambah penerbangan ekstra," kata Hengki kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (2/6).
Menurut dia, kapasitas tambahan tersebut meningkat sebesar 39% dibandingkan tahun lalu yang sebesar 107.750 kursi.
Penyiapan layanan ekstra untuk angkutan arus mudik dan balik Lebaran 2018 ini, berlangsung di tengah ancaman mogok oleh pilot (Asosiasi Pilot Garuda/APG) serta serikat karyawan Garuda (Sekarga).
Ketua Umum Sekarga Ahmad Irfan mengungkapkan, jadi atau tidaknya rencana mogok tersebut akan dipublikasikan kepada publik paling lambat 7 hari sebelum dilaksanakan. Ia mengaku saat ini masih menunggu respons pemerintah selama 30 hari sejak konferensi pers digelar pada 2 Mei 2018.
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. (Foto: Reuters/Darren Whiteside)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. (Foto: Reuters/Darren Whiteside)
Mereka menuntut pembenahan manajemen Garuda, menyusul kerugian maskapai penerbangan nasional itu. Pada Januari-Maret 2018 kerugian tercatat sebesar 64,3 juta dolar AS (Rp 868 miliar) atau turun sekitar 36% dibandingkan dengan Januari-Maret 2017 mencapai 101,2 juta dolar AS (Rp 1,36 triliun).
ADVERTISEMENT
Sementara itu Hengki menyatakan, Garuda berupaya memberikan layanan terbaik dengan meningkatkan kinerja operasional penerbangan. Misalnya dalam hal ketepatan waktu penerbangan. Menurutnya, secara operasional, on time performance Garuda Indonesia pada periode Januari-Mei 2018 berhasil mencapai 89%, lebih baik dibanding periode yang sama di 2017.
Dia menambahkan, dari sisi pelayanan pun Garuda Indonesia secara konsisten juga berhasil mempertahankan capaian status bintang 5 dari Skytrax yang diraih pada February 2018.