Dibayangi Jatuhnya Wall Street, IHSG Diprediksi Melemah

4 September 2020 8:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi IHSG. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi IHSG. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah hari ini. Head of Research MNC Sekuritas, Edwin Sebayang mengatakan laju IHSG akan bergerak di level support 5.240 dan level tertinggi 5.327 sepanjang perdagangan hari ini. Kemarin, Kamis (3/9), IHSG ditutup melemah 0,59 persen di level 5.280,81. Menurut Edwin, pergerakan IHSG akan dibayangi oleh jatuhnya indeks utama Wall Street.
ADVERTISEMENT
“Nampaknya investor di Bursa Indonesia perlu mengencangkan sabuk pengaman (Fasten Your Seatbelt) menyusul cukup tajamnya kejatuhan DJIA semalam sebesar minus 2,77 persen seiring aksi profit taking atas saham-saham berbasis Teknologi seperti Apple turun tajam 8 persen dan jika dikombinasikan dengan turunnya EIDO sebesar 1,53 persen,” tulis Edwin dalam risetnya, Jumat (4/9).
Di sisi lain, harga komoditas juga mengalami penurunan seperti Gold turun 0,54 persen, Oil minus 0,84 persen, Coal turun 1,06 persen, Nikel minus 4,01 persen dan Timah minus 1,09 persen.
“Data tersebut berpotensi menjadi sentimen negatif pemberat IHSG yang diperkirakan berpeluang turun dalam perdagangan Jumat ini,” ujarnya.
Investor melihat layar monitor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Sementara itu, Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pola gerak IHSG hingga saat ini terlihat masih betah berada dalam rentang konsolidasi.
ADVERTISEMENT
Menurut William, gelombang tekanan terlihat belum berakhir. Selain itu masih terjadi capital outflow secara year to date serta fluktuasi nilai tukar Rupiah dan harga komoditas masih akan turut membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.
“Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan akumulasi pembelian mengingat kondisi perekonomian Indonesia yang masih berada dalam kondisi stabil,” ujarnya.
Berikut beberapa menu saham unggulan yang direkomendasikan William: PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG), dan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI).
ADVERTISEMENT