Dibayangi Kasus ExxonMobil, Wall Street Mengalami Tekanan

18 Januari 2021 7:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan Minyak Exxon Foto: REUTERS/Rick Wilking
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan Minyak Exxon Foto: REUTERS/Rick Wilking
ADVERTISEMENT
Indeks Utama Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Jumat (15/1). Bursa terpengaruh oleh penurunan saham bank-bank utama Amerika Serikat (AS).
ADVERTISEMENT
Selain itu, anjloknya saham di sektor energi akibat adanya penyelidikan terhadap ExxonMobil Corp, juga turut menjadi sebab merosotnya pasar saham.
Reuters melaporkan, indeks Dow Jones Industrial Average pada penutupan perdagangan Jumat (15/1) turun 177,26 poin atau 0,57 persen ke level 30.814,26.
Adapun indeks S&P 500 anjlok 27,29 poin atau 0,72 persen menjadi 3.768,25. Sedangkan indeks Nasdaq Composite juga turun 114,14 poin atau 0,87 persen ke 12.998,50.
Sepanjang kurun waktu sepekan, indeks S&P 500 tercatat turun sebesar 1,5 persen, serta DOW mengalami pelemahan 0,91 persen.
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
Indeks utama ini sempat menguat hingga ke level tertinggi karena adanya kebijakan paket stimulus fiskal. Presiden AS terpilih Joe Biden meluncurkan proposal stimulus fiskal sebesar USD 1 triliun pada Kamis malam (14/1).
ADVERTISEMENT
Sayangnya, saham Exxon kemudian jatuh setelah Bursa Saham Amerika dan Komisi Sekuritas meluncurkan penyelidikan terhadap perusahaan minyak tersebut. Penyelidikan itu menyusul adanya laporan tentang terlalu tingginya aset utama di cekungan minyak serpih Permian yang produktif.
Kasus itu lantas membawa pengaruh buruk terhadap indeks utama Wall Street. Sementara di sisi lain, laporan penjualan ritel AS sepanjang Desember juga menunjukkan penurunan tajam. Ini menjadi sinyal pertumbuhan ekonomi AS mengalami perlambatan di akhir tahun 2020.