Diburu Milenial, Surat Utang Ritel RI Laku Rp 2,25 T

18 Februari 2020 7:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi uang rupiah Foto: Maciej Matlak/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang rupiah Foto: Maciej Matlak/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Saving Bond Ritel (SBR) kian digemari. Total volume pemesanan SBR seri SBR009 mencapai Rp 2,25 triliun.
ADVERTISEMENT
Total volume pemesanan Surat Berharga Negera (SBN) ritel pertama di tahun ini tersebut melebihi target pemerintah yang hanya Rp 2 triliun. Adapun dana yang diperoleh dari SBR009 akan digunakan untuk pembiayaan APBN 2020.
Berdasarkan laporan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang diterima kumparan, Selasa (18/2), total investor yang membeli SBR009 mencapai 11.247 orang. Sebanyak 6.539 merupakan investor baru dengan total pembelian Rp 1,13 triliun.
Sementara investor lama sebanyak 4.708 orang. Dari jumlah ini, ada 99 investor setia yang selalu membeli SBR secara online, sejak seri SBR003 hingga seri SBR009, dengan nominal pembelian sebesar Rp 18,70 miliar.
Meninjau profil investor, jumlah investor terbesar berasal dari generasi milenial berumur 19 hingga 30 tahun, dengan jumlah investor mencapai 5.733 orang atau 50,97 persen dari total keseluruhan.
ADVERTISEMENT
“Namun, jika dilihat berdasarkan volume penjualan, pemesanan terbesar dilakukan oleh generasi baby boomers yakni Rp 943 miliar atau 41,82 persen dari total keseluruhan pemesanan,” tulis laporan tersebut.
Penulis novel NKCTHI, Marchella FP (kedua kanan) saat acara peluncuran SBR009, Jakarta, Rabu (29/1). Foto: Moh Fajri/kumparan
Sementara berdasarkan jenis pekerjaan, jumlah investor didominasi oleh pegawai swasta sebanyak 4.107 investor. Sementara jika melihat secara volume maka didominasi oleh wiraswasta sebesar Rp 867 miliar.
Sebanyak 71,01 persen dari jumlah investor melakukan pemesanan dengan nominal sampai dengan Rp 100 juta. Tingkat keritelan SBR009 semakin terasa karena sebagian besar investor membeli pada nominal kurang dari Rp 1 miliar.
Penerbitan SBR009 terbilang sukses karena seri ini memberikan kupon mengambang dengan tingkat kupon minimal (floating with floor) 6,30 persen. Artinya, walaupun tingkat kuponnya dapat berubah-ubah setiap 3 bulan sesuai dengan perubahan BI 7 Days Reverse Repo Rate, namun tingkat kupon SBR009 tidak akan lebih rendah dari 6,30 persen per tahun.
ADVERTISEMENT
Angka 6,30 persen berasal dari suku bunga acuan yang berlaku pada saat penetapan kupon yaitu sebesar 5,00 persen ditambah spread tetap 130 bps (1,30 persen).
SBR009 sudah dipesan sejak 27 Januari 2020 mulai pukul 09.00 WIB. Masa penawaran berakhir pada tanggal 13 Februari 2020 pukul 10.00 WIB.
Sementara itu penetapan hasil penjualan akan diumumkan pada 17 Februari 2020, settlement pemesanan pada 19 Februari 2020, dan jatuh tempo pada 10 Februari 2022 atau tenor 2 tahun.