Diguyur Rp 15 T, Sektor Pariwisata Diharapkan Bangkit di 2021

27 November 2020 19:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Umat Hindu dengan jumlah yang terbatas saat beriringan dalam upacara menjelang Hari Raya Kuningan di Pura Sakenan, Denpasar. Foto: Nyoman Hendra Wibowo/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Umat Hindu dengan jumlah yang terbatas saat beriringan dalam upacara menjelang Hari Raya Kuningan di Pura Sakenan, Denpasar. Foto: Nyoman Hendra Wibowo/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Sektor pariwisata diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional. Pemerintah pun mengguyur sektor tersebut hingga Rp 15,1 triliun dalam APBN 2021.
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, anggaran itu tersebar di kementerian dan lembaga, non kementerian dan lembaga, serta transfer ke daerah. Dia berharap, sinergi antarkementerian dan lembaga serta pemda dapat memajukan pariwisata di Tanah Air yang sangat terpukul akibat COVID-19.
“Untuk 2021, khusus untuk pariwisata, dianggarkan sebesar Rp 15,1 triliun dari berbagai macam kementerian,” kata Suahasil dalam Rapat Koordinasi Nasional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jumat (27/11).
Sementara itu, Chairman Indonesia Tourism Forum (ITF) Sapta Nirwandar berharap, pariwisata di Tanah Air bisa segera bangkit. Apalagi, di tahun depan Indonesia terpilih sebagi tuan rumah pertemuan tahunan forum pariwisata atau Annual Meeting Indonesia Global Tourism Forum 2021.
"Dalam setiap kesulitan selalu ada kemudahan. Di tengah pandemi COVID-19 global, dengan kreativitas, inovasi dan keberanian akan ditemukan kemudahan dan jalan keluar untuk menemukan peluang," kata Sapta.
ADVERTISEMENT
Dengan terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Annual Meeting Global Tourism Forum 2021, menurut dia, hal itu menunjukkan masih tingginya kepercayaan internasional terhadap Indonesia. Utamanya sebagai destinasi wisata yang aman.
"Selain itu juga bertujuan untuk menarik investasi asing sebanyak-banyaknya bagi Indonesia," jelasnya.
Pariwisata merupakan industri yang paling parah terkena dampak COVID-19. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memperkirakan, total penurunan jumlah wisatawan mancanegara atau wisman hingga akhir tahun ini mencapai 88,95 persen.
Penurunan drastis itu sebagai dampak dari pandemi global dan menjadikan Indonesia hanya menerima angka wisatawan mancanegara sebesar 153.498 kunjungan hingga September 2020. Padahal, pada bulan September di tahun 2019, jumlah wisatawan asing yang datang ke Indonesia mencapai 1,38 juta kunjungan.
ADVERTISEMENT