Dihantam Corona, Pertumbuhan Ekonomi China Minus 6,8 Persen di Kuartal I
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip South China Morning Post (SCMP), Jumat (17/4), angka yang dirilis Biro Statistik China tersebut lebih buruk dari prediksi, yakni awalnya diperkirakan minus 6,0 persen.
Masih menurut Biro Statistik, ekonomi China sangat terpukul pada bulan Maret, di mana sektor industri, ritel, keuangan harus mengalami dampak negatif dari COVID-19.
Produksi industri yang mencangkup manufaktur hingga pertambangan turun 1,1 persen pada Maret, setelah mengalami penurunan produksi 13,5 persen pada Januari-Februari 2020. Namun sektor manufaktur yang masuk ke dalam industri, mengalami penurunan kinerja sangat dalam, yakni 10,2 persen. Penurunan masih terjadi meskipun aktivitas pabrik sudah mulai dibuka kembali.
Sektor ritel sebagai indikator perhitungan ekonomi juga terpukul. Sebagai negara konsumsi terbesar, kinerja sektor ritel anjlok 15,8 persen pada bulan Maret, dan turun 20,5 persen pada dua bulan pertama di 2020.
ADVERTISEMENT
"Angka ini lebih buruk dari proyeksi, yang hanya turun 10,0 persen," tulis laporan SCMP, Jumat (17/4).
Survei juga menunjukkan angka pengangguran di China sebesar 5,9 persen pada bulan Maret, atau turun dibandingkan bulan Januari-Februari 2020 yang sebesar 6,2 persen. Angka pengangguran tersebut belum termasuk pekerja migran yang harus kehilangan pekerjaan dan tak bisa kembali bekerja karena pembatasan berpergian untuk mencegah penyebaran virus corona.