news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Diisukan Kalah Saing dengan Kompetitor, Bos Bukalapak Buka Suara

29 Juni 2022 13:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
President PT Bukalapak.com Tbk., Teddy Oetomo dalam acara Public Expose Bukalapak 2022, Rabu (29/6/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
President PT Bukalapak.com Tbk., Teddy Oetomo dalam acara Public Expose Bukalapak 2022, Rabu (29/6/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) buka suara terkait isu yang dianggap kalah saing dengan kompetitor di bidang sejenisnya. Hal tersebut berdasarkan laporan iPrice Group 2022, di mana Bukalapak berada di urutan ketiga dengan rata-rata pengunjung bulanan 19,88 juta.
ADVERTISEMENT
President Bukalapak, Teddy Oetomo menjelaskan, strategi perusahaannya bukan lah untuk menjadi pemain dominan di pasar marketplace Indonesia. Mereka tengah berfokus untuk dapat tembus dan menggandakan (double down) ke dalam kategori yang menjanjikan.
"Perlu saya sampaikan kembali strategi marketplace Bukalapak bukan menjadi dominan player untuk marketplace for all," ujar Teddy dalam Public Expose Bukalapak 2022, Rabu (29/6).
Menurut Teddy, Bukalapak sebagai marketplace sedang melakukan penetrasi ke industri gaming. Sehingga, apabila dilihat dari perkembangan bisnisnya pada kuartal 1-2022, pendapatan (revenue) dari marketplace tumbuh sebanyak 69 persen secara kuartalan.
"Pendapatan atau revenue dari marketplace itu tumbuh 69 persen qoq dan kontribusi margin dari marketplace Bukalapak adalah di posisi positif 22 basis," tambah Teddy.
President PT Bukalapak.com Tbk., Teddy Oetomo dalam acara Public Expose Bukalapak 2022, Rabu (29/6/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
Kendati demikian, Ia mengakui, Bukalapak belum memperlihatkan hasil yang menguntungkan. Selain itu, mereka juga perlu menutup biaya yang harus dibayar perusahaan, terlepas dari aktivitas bisnis apa pun.
ADVERTISEMENT
"Memang saat ini belum menjadi profitable, karena tetap kita bagaimanapun sebagai bisnis harus meng-cover fixed cost atau head office post," Jelas Teddy.
Namun, sambung Teddy, progres yang telah dijalankan Bukalapak hingga saat ini telah mendorong untuk beriringan dengan tren yang diharapkan. Ia berharap, pihaknya senantiasa mengedepankan strategi yang sudah ada dan berfokus bagaimana mendapatkan relasi secara vertikal dan kategori menjanjikan yang dapat memberikan harga dengan jalur monetisasi.
"Kita bisa terus bawa perseroan secara keseluruhan maupun segment marketplace untuk profitability dari perseroan," tandas Teddy.