Dikebut Luhut Meski Ada Corona, Bandara Kediri Didanai Gudang Garam Rp 9,2 T

17 April 2020 12:39 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Irfan Adi Saputra.
zoom-in-whitePerbesar
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Irfan Adi Saputra.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, meresmikan secara virtual pembangunan Bandar Udara Internasional Kediri, Jawa Timur, Rabu (15/4).
ADVERTISEMENT
Pencanangan pembangunan Bandara Internasional Kediri secara virtual tersebut diikuti oleh Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, hingga Bupati Kediri Haryanti Sutrisno.
Luhut mengatakan, kendati saat ini tengah dalam situasi merebaknya COVID-19, pembangunan Bandara Kediri tetap bisa dilanjutkan. Ia mengatakan proses pembangunan proyek yang telah direncanakan selama 2 tahun itu bakal mengikuti seluruh protokol kesehatan.
"Dua tahun yang lalu proyek ini direncanakan, dan berjalan cukup panjang, ini adalah hal yang bersejarah untuk Indonesia, untuk pertama kalinya pembangunan bandara yang disponsori oleh swasta. Walaupun dengan adanya wabah COVID-19, sesuai arahan Presiden, harus tetap optimis, harus kerja keras, dengan tetap mengikuti protokol kesehatan," ujar Luhut dalam acara peresmian.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, meresmikan secara virtual pembangunan Bandara Internasional Kediri, Rabu (15/4). Foto: Dok. Kemenko Marves
Ingin tahu lebih jauh soal proyek yang dimulai di tengah pandemi corona ini? Berikut 3 fakta soal Bandara Kediri yang dirangkum kumparan, Jumat (17/4):
ADVERTISEMENT

Didanai Gudang Garam Rp 9,2 Triliun

Proyek bandara ini menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan pembiayaan seluruhnya mulai dari pembebasan lahan sampai ke pembangunan bandara menggunakan dana dari PT Gudang Garam Tbk.
Skema KPBU itu melibatkan PT Angkasa Pura I (Persero) dengan PT Gudang Garam Tbk dalam bentuk kerja sama Build Operate Transfer (BOT) dalam kurun waktu sesuai perjanjian konsesi. Penandatanganan Nota kedua pihak telah dilakukan pada 10 Maret lalu.
Bandara Kediri rencananya akan dibangun dalam 3 tahap. Untuk tahap 1 diperkirakan nilai investasi yang digelontorkan, termasuk pembebasan lahan sekitar Rp 9,2 triliun.

Ditarget Selesai Akhir 2022, Bisa Tampung 1,5 Juta Penumpang

Bandara Kediri direncanakan memiliki fasilitas runway 3300x45 m2 dan dilengkapi fasilitas penunjang (kategori PKP-PK) serta fasilitas sisi darat (terminal penumpang, terminal cargo, parkir kendaraan). Pembangunan bandara dilakukan di lahan seluas 450 hektare.
ADVERTISEMENT
Pada pembukaan nantinya Bandara Kediri tahap 1 dapat menampung sekitar 1,5 juta penumpang dan runway movement menampung 8 air traffic movement pada jam sibuk.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, meresmikan secara virtual pembangunan Bandara Internasional Kediri, Rabu (15/4). Foto: Dok. Kemenko Marves
Berdasarkan rencana Kemenhub, Bandara Kediri akan difungsikan sebagai bandara pengumpan di jalur selatan Jawa. Sementara untuk airport hub di Jawa Timur adalah Bandara Juanda di Surabaya.
Bandara Kediri akan melayani masyarakat di 6 Kabupaten di Jawa Timur, yaitu Madiun, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar dan Kediri dengan penduduk sekitar 10 juta jiwa.
Pembangunan Bandara Kediri diproyeksikan memakan waktu 2,5 tahun. Artinya pembangunan bandara itu ditarget selesai pada akhir 2022.

Menhub Tak Rekomendasikan Status Bandara Kediri Jadi Internasional

Pada 16 Januari 2020 lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan, hingga kini status Bandara Kediri masih domestik atau nasional. Pihaknya masih akan memetakan bandara-bandara yang tepat untuk dipilih sebagai bandara internasional.
ADVERTISEMENT
"Lazimnya enggak begitu banyak sih, enggak asal-asal apalagi di Juanda kan dekat sekali. Jadi saya enggak rekomendasi jadi international airport," katanya.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana Banguningsih Pramesti mengatakan hal serupa. Ia mengungkapkan, saat ini Bandara Kediri masih berstatus domestik.
"Saya rasa enggak inter (internasional) karena sudah ada Surabaya karena Surabaya multi airport," katanya.
Sementara investor Bandara Kediri, PT Surya Dhoho Investama (SDI) yang merupakan anak usaha PT Gudang Garam Tbk (GGRM) menyebutkan, Bandara Kediri pantas menjadi bandara dengan status internasional karena memiliki landasan pacu yang memadai.