Dikritik Ahok Gemar Utang, Pertamina Jajaki Akuisisi Blok Migas di Ghana dan UEA

20 September 2020 17:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Basuki Tjahaja Purnama. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Basuki Tjahaja Purnama. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok baru-baru ini secara mengejutkan berkomentar mengenai kondisi perusahaan yang tengah diawasinya. Salah satu persoalan yang disinggung Ahok adalah langkah Pertamina mengakuisisi lapangan-lapangan migas di luar negeri dengan dana dari utang.
ADVERTISEMENT
Pertamina memang berencana melakukan akuisisi aset migas di luar negeri. Dikutip Reuters pada 29 Juli 2020, Pertamina sedang menjajaki untuk membeli aset energi milik Occidental Petroleum Corp senilai USD 4,5 miliar di Afrika dan Uni Emirat Arab (UEA).
Pertamina juga menyatakan minatnya untuk membeli beberapa aset Occidental di Aljazair dan Oman yang nilainya sekitar USD 4,5 miliar.
Saat dikonfirmasi mengenai hal ini, VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman belum mau memberikan penjelasan.
"Mohon maaf untuk hal tersebut kami belum dapat menyampaikan info detailnya," kata Fajriyah kepada kumparan, Minggu (20/9).
Ilustrasi kilang minyak Foto: Reuters/Todd Korol
Dihubungi secara terpisah, Ahok juga enggan memberikan penjelasan apakah pernyataannya terkait dengan rencana Pertamina mengakuisisi aset migas Occidental Petroleum. "No comment," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Ahok secara terbuka mengkritik direksi Pertamina yang dinilainya gemar menumpuk utang demi akuisisi lapangan migas di luar negeri. Di sisi lain, menurutnya direksi Pertamina malas melakukan eksplorasi untuk menemukan cadangan migas di dalam negeri.
Padahal, kata Ahok, utang Pertamina sudah USD 16 miliar atau setara dengan Rp 224 triliun (kurs dolar Rp 14.000).
"Sekarang udah utang USD 16 miliar, tiap kali otaknya minjem duit terus nih. Minjem duit terus akuisisi lagi. Saya bilang, tidak berpikir untuk eksplorasi. Kita masih punya 12 cekungan yang berpotensi punya minyak dan gas. Lu ngapain di luar negeri? Ini jangan-jangan ada komisi lagi nih beli-beli minyak di luar?" tutur Ahok dalam video berdurasi enam menit yang diunggah akun POIN.
ADVERTISEMENT

Pertamina Merespons Kritik Ahok

Fajriyah Usman menyatakan, direksi Pertamina telah melakukan banyak perbaikan dan hal positif melalui eksplorasi aset migas dalam negeri dan luar negeri, peningkatan produksi, pembangunan kilang, maupun inovasi di hilir untuk memastikan BBM dan LPG sampai dan tersalurkan ke seluruh Indonesia.
“Untuk mewujudkan aspirasi pemegang saham, direksi perlu melakukan corporate action dalam rangka pertumbuhan perusahaan dan juga memastikan ketahanan energi nasional,” kata Fajriyah seperti dilansir Antara, Kamis (17/9).
VP Corporate Communication PT Pertamina (persero), Fajriyah Usman. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Menanggapi kritik Ahok soal utang Pertamina, Fajriyah menjelaskan bahwa untuk menjalankan target dan program perusahaan, Pertamina membutuhkan pendanaan baik dari dana internal perusahaan maupun eksternal yang dilakukan hati-hati dan profesional.
Dari sisi besaran rasio, misalnya debt to EBITDA dan debt to equity, kata dia, tetap dijaga. Pertamina juga melakukan kontrol dan pengelolaan utang yang wajar sehingga tetap menjadi perusahaan yang sehat.
ADVERTISEMENT
“Aspek keuangan ini juga di monitor oleh Dewan Komisaris dan Kementerian BUMN sebagai pemegang saham. Begitu pula mekanisme yang dilakukan tetap mengacu pada regulasi yang ada,” tegasnya.
Harapannya ke depan Pertamina dapat mewujudkan aspirasi stakeholder dengan tata kelola yang lebih baik. “Karena tentu kita semua ingin Pertamina terus tumbuh dan menjadi kebanggaan nasional,” ujarnya.