Dipecat karena 737 Max, Eks CEO Boeing Dapat Kompensasi Rp 870 M

12 Januari 2020 9:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Boeing, Dennis Muilenburg. Foto: REUTERS / Sarah Silbiger
zoom-in-whitePerbesar
CEO Boeing, Dennis Muilenburg. Foto: REUTERS / Sarah Silbiger
ADVERTISEMENT
Dennis Muilenburg, CEO Boeing yang dipecat bulan lalu karena dinilai gagal menangani krisis pesawat 737 Max, mendapat kompensasi uang pensiun senilai USD 62,2 juta atau sekitar Rp 870,8 miliar (kurs Rp 14.000).
ADVERTISEMENT
Pihak Boeing memastikan Muilenberg tak akan menerima kompensasi tambahan atas pemecatannya tersebut. Produsen pesawat itu pun menyatakan Muilenberg kehilangan saham Boeing sekitar USD 14,6 juta.
"Kami berterima kasih kepada Dennis atas jasanya selama hampir 35 tahun di Boeing. Dennis menerima hak tunjangannya dan dia tidak menerima kompensasi lain atau bonus tahunan 2019,” kata perusahaan itu dalam pernyataan resmi seperti dilansir New York Times, Minggu (12/1).
Kompensasi Muilenburg menjadi salah satu persoalan di Kongres pada Oktober tahun lalu. Bahkan Anggota Kongres, Stephen Cohen, secara langsung bertanya soal kompensasi kepada Muilenburg.
“Apakah Anda menerima gaji? Apakah Anda bisa bekerja secara gratis mulai sekarang sampai Anda dapat menyelesaikan masalah ini?” kata Cohen.
ADVERTISEMENT
"Kerabat orang-orang ini tidak akan kembali. Mereka pergi. Gajimu masih ada,” lanjutnya.
Saat itu, Muilenburg terlihat pucat. Dia bilang, dewan yang akan menentukan gajinya.
Usai audiensi, Muilenburg memanggil David Calhoun, yang saat itu menjabat sebagai ketua Boeing. Dia menawarkan untuk tidak memberikan kompensasi padanya sampai Boieng 737 Max kembali normal. Muilenburg pun memutuskan untuk menyerahkan ‘puluhan juta dolar AS’ setelah bertemu dengan keluarga korban.
"Saya merasa, penting bagi saya untuk melupakan bonus dan ini sebagai bentuk tanggung jawab," kata Muilenburg.
Parkiran pesawat Boeing 737 MAX yang digrounded. Foto: Getty Images/David Ryder
Selain itu, pihak Boeing juga menggulingkan Kevin McAllister, Kepala Commercial Airplanes Boeing tahun lalu karena kesalahan penanganan krisis Max dan hubungan dengan pelanggan. Dia juga harus kehilangan saham dan dividennya di Boeing senilai USD 52,9 juta.
ADVERTISEMENT
McAllister menerima kompensasi berupa uang pensiun senilai USD 14,75 juta atau Rp 206 miliar. Boeing juga memastikan McAllister tak akan mendapat kompensasi lainnya.
Sementara itu, David Calhoun, yang baru menjabat sebagai Kepala Eksekutif Boeing, akan menerima gaji pokok sebesar USD 1,4 juta, ditambah dengan bonus USD 2,5 juta jika memenuhi target tahunan; penghargaan insentif jangka panjang senilai USD 7,5 juta; dan unit persediaan terbatas senilai USD 10 juta.
Calhoun juga akan menerima bonus USD 7 juta jika Boeing 737 Max bisa kembali terbang dengan aman.
Seperti diketahui, Boeing 737 Max yang dioperasikan Lion Air terjun bebas ke Laut Jawa beberapa menit setelah lepas landas pada 29 Oktober 2018.
Hanya berselang lima bulan setelahnya, sebuah pesawat Ethiopian Airlines bermodel sama jatuh menghantam daratan Ethiopia pada Maret 2019. Total 346 jiwa melayang akibat dua kecelakaan fatal itu.
ADVERTISEMENT
Akibat dua tragedi tersebut, otoritas penerbangan di dunia melarang pesawat jet terlaris itu untuk terbang. Boeing juga diinvestigasi secara menyeluruh oleh otoritas penerbangan, khususnya di AS.