Direktur Utama Perusahaan Sawit Milik Haji Isam Mengundurkan Diri, Kenapa?

22 Agustus 2022 11:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perkebunan sawit. Foto: ashadhodhomei/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perkebunan sawit. Foto: ashadhodhomei/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Baru saja listing di Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten perkebunan kelapa sawit milik Andi Syamsudin alias Haji Isam sudah ditinggal oleh Direktur Utamanya, Zafrinal.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterbukaan informasi di BEI yang dikutip, Senin (22/8) Zafrinal mengajukan surat pengunduran diri yang ditembuskan ke dewan komisaris dan direksi perseroan.
“Berdasarkan pertimbangan kegiatan Proyek baru diluar Perseroan yang tidak bisa ditinggalkan, bersama surat ini saya menyatakan mengundurkan diri dari jabatan Direktur Utama PT Jhonlin Agro Raya Tbk (Perseroan),” tulis Zafrinal dalam suratnya itu.
Ia juga mengucapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya atas kesempatan dan kepercayaan yang telah diberikan kepadanya selama ini dalam menjalankan tugas sebagai Direktur Utama JARR.
Pun, untuk menjaga proses tata kelola perusahaan yang baik, dengan mengacu kepada Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan di bidang Pasar Modal, maka pengunduran dirinya akan berlaku efektif sejak disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
ADVERTISEMENT
Zafrinal diketahui telah menjabat sebagai Direktur JARR sejak 2019 dan baru ditunjuk sebagai direktur utama di tahun ini.
Jokowi resmikan Pabrik Biodiesel PT Jhonlin Agro Raya milik Haji Isam di Kalsel. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Sebelumnya, ia berkiprah di sejumlah perusahaan seperti PT Banyu Kahuripan Indonesia, PT Sabhantara Rawi Sentosa dan PT Surya Cipta Kahuripan. Bahkan, Zafrinal sempat bekerja di perusahaan Grup Bakrie yakni PT Bakrie Sumatera Plantations.
Zafrinal sendiri berhasil membawa JARR melantai di BEI pada 4 Agustus 2022 lalu. Perusahaan menawarkan sebanyak-banyaknya 1.222.950.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Nilai tersebut mewakili 15,29 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah penawaran umum perdana.
Keseluruhan saham tersebut ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran berkisar Rp 250-Rp 300. Nilai penawaran umum perdana saham sebanyak-banyak Rp 366,88 miliar.
ADVERTISEMENT