Dirut ASABRI: Aset Perusahaan Turun Akibat Benny Tjokro
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Manajemen PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau PT ASABRI , menjelaskan terjadinya penurunan aset yang cukup tajam hanya dalam waktu satu tahun.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama ASABRI, Sonny Widjaja, mengatakan penurunan aset tersebut karena penempatan investasi saham dan reksadana di Hanson International Group, yang dijalankan Benny Tjokro dan Heru Hidayat.
"Yang dimaksud saham grup Hanson International Group, Benny Tjokro sama Heru Hidayat," ujar Sonny di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (29/1).
Secara rinci, total aset ASABRI pada 2018 mencapai Rp 19,4 triliun dari pengelolaan program Tabungan Hari Tua (THT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan Jaminan Kematian (JKM).
Namun per Desember 2019, total aset perusahaan asuransi ini anjlok menjadi hanya tersisa Rp 10,6 triliun.
"Ini terjadi karena penurunan nilai saham dan reksa dana, dan yang menonjol adalah saham dan reksa dana dua orang yang menjadi tetangga sebelah kita," ujarnya.
Selanjutnya, total aset dari pengelolaan iuran pensiun atau Akumulasi Iuran Pensiun (AIP) juga turun. Dari Rp 26,9 triliun pada 2018, menjadi Rp 18,9 triliun di akhir tahun lalu.
ADVERTISEMENT
"Penurunan ini lagi-lagi terjadi, nilai saham dan reksa dana yang menurun khususnya dari dua orang itu, karena saham Rp 400-500 tinggal Rp 50 perak," tambahnya.
Adapun rasio solvabilitas atau risk based capital (RBC) ASABRI negatif 571,1 persen di 2019. Bahkan di tahun ini, RBC ASABRI diperkirakan negatif 643,49 persen.
RBC ASABRI negatif tersebut terjadi karena liabilitas perusahaan lebih besar dari aset. Sementara aset ASABRI terus turun karena nilai investasi portofolio saham.