Dirut BPJS Kesehatan: Kami Menyelamatkan Uang Negara Rp 10,5 T di Tahun 2019

18 Juni 2020 11:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melayani pelanggan di Kantor BPJS Kesehatan, Jakarta, Senin (9/3). Foto: ANATRA FOTO/M Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melayani pelanggan di Kantor BPJS Kesehatan, Jakarta, Senin (9/3). Foto: ANATRA FOTO/M Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
BPJS Kesehatan mengklaim berhasil melakukan efisiensi pembiayaan senilai Rp 10,5 triliun di tahun 2019. Salah satu yang dilakukan terkait tata kelola lembaga.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris, mengatakan secara khusus pihaknya melakukan upaya pencegahan terjadi kecurangan-kecurangan.
"Jadi kalau bicara menyelamatkan uang negara, BPJS tahun 2019 itu Rp 10,5 triliun," ujar Fachmi dalam diskusi virtual, Kamis (18/6).
Dia merinci, efisiensi biaya paling besar berasal dari pencegahan klaim BPJS Kesehatan tidak sesuai ketentuan. Dana yang berhasil diselamatkan di lapis pertama ini mencapai Rp 8,8 triliun.
Petugas keamanan membawa berkas di Kantor BPJS Kesehatan, Jakarta, Senin (9/3). Foto: ANATRA FOTO/M Risyal Hidayat
Adapun sumber penghematan kedua, kata Fachmi, yakni efisiensi hasil verifikasi. "Mana yang tidak sesuai itu langsung mental, itu menghemat hampir Rp 1,3 triliun tahun 2019," ujarnya.
Sedangkan yang terakhir, yakni tata kelola dengan melakukan kembali evaluasi pasca verifikasi. Di mana upaya itu menghemat anggaran Rp 422 miliar.
"Kami tegaskan memang ada isu yang berkembang bahwa BPJS tidak punya tata kelola yang bagus. Jadi jangan terkesan selama ini BPJS tidak dikelola dengan baik," pungkasnya.
ADVERTISEMENT