Dirut KAI Curhat Kereta Buatan INKA Banyak yang Retak

8 Juli 2020 14:43 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masinis kereta mengimbau masyarakat untuk tetap #dirumahaja Foto: PT KAI
zoom-in-whitePerbesar
Masinis kereta mengimbau masyarakat untuk tetap #dirumahaja Foto: PT KAI
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Didiek Hartantyo, mengaku tengah menghadapi masalah dengan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA. Didiek menyebut gerbong kereta buatan INKA yang dipakai KAI banyak yang retak.
ADVERTISEMENT
Didiek mengaku sudah membicarakan masalah tersebut dengan Kementerian Perhubungan, Wakil Menteri BUMN 1 Budi Gunadi Sadikin, dan INKA. Mereka bertemu belum lama ini untuk mencari jalan keluar atas keretakan gerbong kereta buatan INKA.
"Kami sampaikan bahwa sarana kami itu mayoritas dari INKA, hampir 90 persen. Kami sekarang sedang menghadapi masalah dengan INKA, karena ada gerbong retak. Itu jumlahnya signifikan dan ini sedang kami selesaikan. Kami ditengahi BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan)," kata Didiek dalam rapat dengan Komisi VI DPR, Rabu (7/7).
Masalah tersebut Didiek ungkapkan usai salah seorang anggota Komisi DPR meminta KAI bisa efisien dan efektif dalam menggunakan anggaran di masa pandemi ini. Apalagi saat ini KAI mendapatkan dana talangan Rp 3,5 triliun dari pemerintah.
Kereta di PT KAI Daop 1 Jakarta tengah dibersihkan dengan desinfektan Foto: PT KAI
Beberapa upaya pemerintah untuk menghidupkan ekonomi nasional saat ini adalah dengan meningkatkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), substitusi impor, dan mendorong sektor pariwisata.
ADVERTISEMENT
Mengenai TKDN, kata Didiek, ke depannya saat melakukan pelelangan, apabila ada komponen TKDN, maka harus ada relaksasi harga.
"Jadi kalau ada TKDN di atas 25 persen, maka harga domestik bisa lebih mahal 25 persen dibandingkan dgn harga asing. Kami sepakat, pak," kata Didiek.