Dirut KAI Curhat Kereta Buatan INKA Banyak yang Retak
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Didiek Hartantyo, mengaku tengah menghadapi masalah dengan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA. Didiek menyebut gerbong kereta buatan INKA yang dipakai KAI banyak yang retak.
ADVERTISEMENT
"Kami sampaikan bahwa sarana kami itu mayoritas dari INKA, hampir 90 persen. Kami sekarang sedang menghadapi masalah dengan INKA, karena ada gerbong retak. Itu jumlahnya signifikan dan ini sedang kami selesaikan. Kami ditengahi BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan)," kata Didiek dalam rapat dengan Komisi VI DPR, Rabu (7/7).
Masalah tersebut Didiek ungkapkan usai salah seorang anggota Komisi DPR meminta KAI bisa efisien dan efektif dalam menggunakan anggaran di masa pandemi ini. Apalagi saat ini KAI mendapatkan dana talangan Rp 3,5 triliun dari pemerintah.
Beberapa upaya pemerintah untuk menghidupkan ekonomi nasional saat ini adalah dengan meningkatkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), substitusi impor, dan mendorong sektor pariwisata.
ADVERTISEMENT
Mengenai TKDN, kata Didiek, ke depannya saat melakukan pelelangan, apabila ada komponen TKDN, maka harus ada relaksasi harga.
"Jadi kalau ada TKDN di atas 25 persen, maka harga domestik bisa lebih mahal 25 persen dibandingkan dgn harga asing. Kami sepakat, pak," kata Didiek.