Dirut Telkom Bikin Anak Usaha Baru untuk Gaet Pelanggan Singapura

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah, pada topping off pembangunan Telkom HyperScale Data Center, Rabu (9/6/2022). Foto: Dok. Telkom

Direktur Utama PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Ririek Adriyansah buka-bukaan mengenai anak usaha baru dalam bisnis data center. Anak usaha baru ini akan menghimpun seluruh data di PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) dan PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma).

"Bukan merger tapi kita membentuk anak usaha yang nantinya akan mengkonsolidasi semua data center. Jadi semua data center tadinya beli Telkomsigma di Telin atau Telkom nantinya akan dikelola menjadi satu kesatuan di anak itu," katanya saat jumpa pers State Owned Enterprises (SOE) International Conference di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), Selasa (18/10).

Anak usaha baru ini dibentuk untuk menarik pelanggan dari Singapura sekaligus bersaing dengan Johor, Malaysia.

"Karena Singapura kehabisan listrik jadi mereka tidak bisa leluasa mengembangkan data center. Jadi kita bangun di Batam dan kita bersaing dengan di Johor, di Johor ada area yang bisa dipakai," katanya.

Ia mengatakan, Telkom sementara ini mengembangkan bisnis data center, lewat anak usahanya NeutraDC. Selain memperkuat data center di Batam yang merupakan salah satu hub ke internasional lewat Singapura, proyek serupa juga akan dibangun di Manado dan IKN Nusantara.

Anak usaha PT Telkom Indonesia, Telin, mendapat penghargaan internasional di Berlin, Jerman. Foto: Dok. Telin

"Selain itu nanti ada di beberapa tempat di Manado dan kita juga bangun dengan kapasitas kecil, Nusaticle namanya. Tersebar di seluruh wilayah Indonesia, karena ke depan dibutuhkan satu yang mendekati pengguna akhir," katanya.

Saat ini Telkom telah memiliki data center terbesar di Cikarang, Kabupaten Bekasi. HyperScale Data Center (HDC) itu dibangun di atas lahan 6,5 hektar dengan total kapasitas yang disiapkan nantinya sebanyak 10.000 rack dan daya mencapai 75 MW. Sementara di Batam 100 MW.

Ririek menyebutkan sejumlah investor susah mulai tertarik berinvestasi dengan anak usaha data center ini. Namun, ia belum bisa menyebutkan asal investor dan nilai investasinya.