Dirut Telkom: Mitratel Tercatat di BEI 22 November, Kode Saham MTEL

10 November 2021 12:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kebersihan melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (31/3). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kebersihan melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (31/3). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Ririek Adriansyah, membeberkan Initial Public Offering (IPO) PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel, rencananya dijadwalkan pada 22 November 2021.
ADVERTISEMENT
Hal ini diungkapkan Ririek dalam rapat dengan Komisi VI DPR terkait pembahasan IPO anak usaha Telkom, Rabu (10/11). Jika berjalan sesuai rencana, Mitratel akan memiliki kode saham MTEL.
"Proses ini akan ditutup secara resmi masuk kepada listing di bursa menggunakan kode MTEL. Ini kita harapkan dapat dilakukan 22 November tahun ini," jelas Ririek dalam rapat yang disiarkan virtual, Rabu (10/11).
Ririek menjelaskan, proses untuk anak perusahaan masuk ke bursa saham ini sudah dimulai sejak 2020. Mulai dari persetujuan direksi di internal pada Juli hingga Agustus.
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel, perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia, melangsungkan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 29,85% saham kepada publik. Foto: Dok. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk
Selanjutnya proses persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada bulan September. Pernyataan pendaftaran dari OJK rencananya didapat tanggal 12 November 2021.
"Secara resmi, penawaran saham kita akan lakukan antara 16-18 November, ini penawaran umum. Kemudian 19 November akan ada alokasi final," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ririek menjelaskan, seperti yang telah diinformasikan sebelumnya, harga per lembar saham akan dilepas antara Rp 775 hingga Rp 975. Dengan jumlah maksimal saham yang dilepas ke publik sebanyak 29,85 persen atau setara 25.540.000.000 lembar saham.
"Total yang diharapkan adalah Rp 15-25 triliun dan ini semua akan masuk kepada Mitratel," pungkasnya.