Disorot Prabowo, Pelabuhan di Priok Ternyata Dikelola Bareng Asing

18 Februari 2019 20:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
ADVERTISEMENT
Dalam debat capres putaran kedua malam tadi, Minggu (18/2), calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyayangkan pengelolaan pelabuhan di Indonesia ada yang diserahkan dan dikuasai asing. Seharusnya, operasional pelabuhan dikelola bangsa sendiri.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal ini, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Elvyn G Masassya mengatakan pengelolaan pelabuhan di dalam negeri memang boleh dilakukan BUMN dengan asing. Menurut dia, kerja sama ini bukan sesuatu yang dilarang sebab secara business to business, sangat dimungkinkan asal memberikan nilai tambah.
"Sepanjang memiliki nilai tambah, kerja sama dengan asing merupakan hal yang biasa-biasa saja, lumrah. Yang paling penting memberikan nilai tambah bagi ekonomi Indonesia," kata dia saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (18/2).
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC Elvyn G Masassya memberikan sambutan Malam Anugerah HUT ke-26 Pelindo II di Museum Maritim Indonesia, Jakarta, Jumat (7/12/2018). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/kye.
Kata dia, sebagai negara terbuka, dengan adanya kerja sama dalam pengelolaan pelabuhan ini, juga menunjukkan adanya investasi atau arus modal dari asing yang masuk ke Indonesia.
Lagi pula, meskipun pengelolaan dilakukan Pelindo II bersama asing, saham mayoritas tetap berada di perusahaan negara minimal 51 persen. Yang tak kalah penting, kata Elvyn adalah infrastruktur dari pelabuhan itu sendiri tetap milik negara.
ADVERTISEMENT
"Sebetulnya pelabuhan itu infrastrukturnya tetap milik Indonesianya seperti terminal dan dermaga. Kemudian, memberikan konsesi kepada Pelindo dalam hal pengelolaan, bekerja sama dengan siapapun yang bisa memberikan add value," tuturnya.
Saat ini, ada dua terminal Pelindo II yang pengelolaannya dilakukan bersama asing. Pertama ialah New Priok Container Terminal (NPCT) 1 yang bekerja sama antara anak usaha Pelindo II dengan Mitsui, NYK Line, dan PSA Singapore.
Kemudian di Jakarta International Containet Terminal (JICT), Pelindo II menggandeng Hutchison Hong Kong. Kedua terminal itu berada di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Sementara pelabuhan dan terminal lainnya, kata dia, masih dikelola oleh anak usaha Pelindo II sendiri.
"Kita masih kelola dengan anak-anak usaha kita sendiri," tutupnya.
ADVERTISEMENT