Ditanya soal Peluang Jadi Menkeu Lagi, Ini Jawaban Chatib Basri

29 Januari 2024 11:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Menteri Keuangan periode 2013-2014, Chatib Basri di Hotel St. Regis, Senin (29/1/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Menteri Keuangan periode 2013-2014, Chatib Basri di Hotel St. Regis, Senin (29/1/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Chatib Basri buka suara soal isu dirinya menjadi kandidat potensial Menteri Keuangan periode 2024-2029. Adapun, Chatib merupakan Menteri Keuangan periode 2013-2014 era pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono.
ADVERTISEMENT
Ketika dikonfirmasi mengenai hal itu, Chatib Basri enggan menjawab. Ia bilang, tak ada gunanya berandai-andai.
Chatib juga enggan menjawab soal isu mundurnya Sri Mulyani dari Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Jokowi. "Tanya Sri Mulyani aja," ungkapnya.

Para Menteri Diisukan Mundur

Ramai kabar sejumlah menteri anggota kabinet Presiden Jokowi akan mundur, termasuk Menkeu Sri Mulyani hingga Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohamad Zainal Fatah mengaku belum tahu kabar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dibujuk untuk mundur dari kabinet.
Menurutnya, kabar tersebut merupakan isu yang terjadi di tahun politik. “Belum tahu, saya juga belum ketemu pak menteri. Ini barusan (tahu Basuki dibujuk mundur) dengan dari sampean, biasa saja ini tahun politik,” ujar Zainal saat ditemui wartawan di Gedung DPR, Kamis (18/1).
ADVERTISEMENT
Istana menegaskan seluruh menteri tetap kompak membantu pemerintahan Presiden Jokowi sampai akhir masa jabatan pada Oktober mendatang.
Isu mengenai mundurnya sejumlah menteri kabinet Jokowi diungkapkan oleh Ekonom Faisal Basri di Political Economic Outlook 2024 pada Sabtu (13/1) lalu.
"Nah, ayo kita sama-sama membujuk Sri Mulyani, [Menteri PUPR] Pak Basuki, dan beberapa menteri lagi untuk mundur. Itu efeknya akan dahsyat secara moral. Saya dengan Bu Sri Mulyani yang paling siap untuk mundur," kata Faisal Basri.
Ekonom senior INDEF itu menilai, Jokowi tak sepantasnya melanjutkan kepemimpinan nasional dengan mendorong capres Prabowo Subianto berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi.