Ditopang Neraca Dagang, Bank DBS Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5 Persen di 2022

26 Juli 2022 21:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Minggu (1/5). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Minggu (1/5). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank DBS Indonesia memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akhir 2022 akan mencapai kisaran 4,8 hingga 5 persen secara tahunan (year on year/yoy). Hal ini ditopang oleh kinerja neraca perdagangan dan daya beli yang stabil.
ADVERTISEMENT
Ekonom Senior Bank DBS Radhika Rao menjelaskan perbedaan Indonesia dengan negara berkembang lain, khususnya di Asia Tenggara, terlihat dari kinerja neraca perdagangan yang baik karena menjadi eksportir beberapa komoditas.
"Daya beli bertahan cukup baik dan perdagangan telah menjadi dukungan yang besar. Saya pikir itu pada gilirannya membantu mendukung bisnis dan sebagai korporasi juga," kata Radhika saat Group Interview, Selasa (26/7).
Dia menambahkan, walaupun Indonesia merupakan net importir minyak mentah, namun kinerja ekspor komoditas nonmigas menopang neraca perdagangan Indonesia menjadi surplus. Hal ini diperkirakan akan terus bertahan selama satu tahun penuh.
"Itu adalah dukungan yang sangat penting dan menjadi pembeda utama bagi perekonomian Indonesia. Saya pikir itu benar-benar membedakan Indonesia dari negara-negara lain di kawasan ini (Asia Tenggara)," ucap Radhika.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Radhika juga memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2022 ini juga bisa menembus angka 5,3 persen. Dia menilai, ekonomi tanah air sudah membaik dan berada di level sebelum pandemi COVID-19
"Sehingga untuk pertumbuhan kami berharap seperti di kuartal kedua ketika angka keluar mendekati 5,2-5,3 persen. Pada tahun ini kami proyeksikan berada di sekitar 4,85 persen secara rata-rata," tuturnya.
Suasana gedung Marina Bay Financial Centre Tower 3 tempat kantor pusat DBS berlokasi di Singapura. Foto: REUTERS / Edgar Su
Radhika menjelaskan, berbagai indikator ekonomi mulai menunjukkan kondisi perbaikan. Dia juga menilai penurunan-penurunan mulai terhenti yang menggambarkan kondisi ekonomi lebih stabil, sehingga membuat pertumbuhan ekonomi 2022 lebih baik.
Dia mencontohkan indikator penjualan ritel dan indeks keyakinan konsumen yang relatif sudah melandai atau terhenti perlambatannya. Hal tersebut menjadi sinyal perbaikan ekonomi seiring besarnya tingkat konsumsi Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Ini mencerminkan kondisi konsumsi rumah tangga yang baik. Ini menjadi sumber pertumbuhan yang tinggi," jelasnya.
Selain itu, Bank DBS Indonesia juga memprediksi laju inflasi inti Indonesia masih bergerak di rentang 2-4 persen di tahun 2022. Perseroan juga memproyeksi pertumbuhan ekonomi 2023 bisa mencapai 5,2-5,3 persen, sementara pemerintah menargetkan sekitar 5,3-5,9 persen.