DJKN Lelang Ferrari Rp 2 Miliar hingga Onderdil Pesawat Dibeli Asing

8 Januari 2021 17:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pabrik Ferrari Foto: dok. Autocar.uk
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik Ferrari Foto: dok. Autocar.uk
ADVERTISEMENT
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI setiap tahunnya melakukan lelang berbagai barang berharga kepada publik. Barang-barang ini biasanya berasal dari barang sitaan pengadilan atas kasus korupsi hingga rampasan Bea Cukai.
ADVERTISEMENT
Direktur Lelang DJKN Joko Prihanto mengatakan tahun lalu, barang lelang paling mahal yang berhasil terjual adalah sebuah mobil Ferrari dari rampasan Bea Cukai. Harga akhirnya ditawar hingga Rp 2 miliar.
"Lelang tertinggi di Kalimantan Bara, Ferrari harganya Rp 500 juta bisa naik sampai 300 persen, hampir Rp 2 miliar. Ada juga mobil Land Rover di Kalbar," kata dia dalam konferensi pers DJKN secara virtual, Jumat (8/1).
Kendaraan roda empat memang menjadi barang yang dilelang paling banyak tahun lalu. Jumlahnya mencapai 384.083 lot barang dengan total nilai lelang Rp 10,74 triliun.
Barang kedua paling banyak adalah kendaraan roda dua yaitu 83.928 barang dengan nilai lelang mencapai Rp 2,55 triliun. Ketiga, inventaris, peralatan, dan rumah tangga sebanyak 2.870 barang dengan nilai lelang mencapai Rp 13,73 miliar.
Dirjen Kekayaan Negara Kemenkeu Isa Rachmatarwata (kedua kanan) dan Direktur Managemen LMAN Rahayu Puspitasari (kedua kiri) dalam Ngobrol Santai bersama DJKN di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Rabu (14/8). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Keempat, tanah dan bangunan sebanyak 358 lot barang dengan nilai lelang Rp 10,27 miliar. Kelima, benda seni atau lukisan sebanyak 836 barang dengan nilai lelang Rp 7,19 miliar. Keenam, lainnya sebanyak 30.112 lot barang sebesar Rp 49,73 miliar.
ADVERTISEMENT
Barang-barang ini bisa dibeli siapa pun, termasuk warga asing karena situs lelang.go.id bisa diakses bebas. Joko bercerita, ada onderdil pesawat yang dilelang DJKN di Kalimantan Barat dibeli oleh warga dari Timur Tengah.
Meski dibeli asing, sistem lelang.go.id saat ini masih menggunakan mata uang rupiah. Jadi, onderdil pesawat itu dibeli dengan rupiah ke negara.
"Nah kita belum tahu, nanti ke depan transaksinya apakah bisa dengan dolar, euro, atau mata uang asing lainnya. Tapi saat ini masih gunakan rupiah," ujar Joko.