DJKN Ungkap Banyak Lelang Abal-abal, Simak Ini Agar Tak Tertipu

18 Juni 2021 16:55 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi lelang. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lelang. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lelang yang dilakukan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan tidak terlepas dengan adanya praktik penipuan dari pihak tidak bertanggung jawab. Untuk itu, DJKN meminta masyarakat tidak sembarangan mengikuti lelang.
ADVERTISEMENT
Direktur Lelang DJKN Kemenkeu, Joko Prihanto, mengungkapkan pelaku penipuan lelang biasanya membuat pengumuman yang menyerupai dengan yang biasa dilakukan di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).
“Penipuan lelang luar biasa, banyak sekali penipuan dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab dengan menyebarkan selebaran yang mirip dengan pengumuman yang dibuat oleh KPKNL,” kata Joko saat webinar yang digelar DJKN, Jumat (18/6).
Joko mengungkapkan sebenarnya mudah dalam mengidentifikasi penipuan lelang yang mengatasnamakan pemerintah tersebut. Ia menyarankan masyarakat salah satunya melihat kewajaran dari harga lelang.
Dasi Hand Made Italia Milik Direktur Lelang DJKN Foto: Abdul Latif/kumparan
“Ciri-ciri kalau lelangnya abal-abal itu biasanya gampang diidentifikasi. Contohnya kop surat tidak mengacu pada KPKNL tertentu, menawarkan dengan harga tidak wajar. Artinya misalkan harga di pasar Rp 600 juta dilelang Rp 200 juta, itukan nggak wajar,” ungkap Joko.
ADVERTISEMENT
Selain itu, lelang abal-abal biasanya menjanjikan kemenangan kepada masyarakat. Joko menegaskan dalam lelang resmi tidak bisa dipastikan siapa pemenangnya.
Sebab, kata Joko, prosesnya sudah memakai teknologi. Joko memastikan lelang yang digelar pihaknya juga transparan.
"Lelang nggak diatur pemenangnya, karena sudah full IT lewat lelang.go.id, nggak bisa ada campur tangan manusia, sama sekali nggak bisa diatur. Orang nggak bisa menjanjikan menang walaupun itu pejabat lelang. Terakhir, sering telepon memberikan nomor rekening dan minta segera ditransfer,” ujar Joko.