DJPPR Kemenkeu: Kupon ORI020 Lebih Cuan Ketimbang Deposito Perbankan

4 Oktober 2021 15:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPRR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali meluncurkan Obligasi Negara Ritel (ORI) atau surat utang seri terbarunya, yaitu ORI020, per Senin (4/10). Foto: Dok. YouTube DJPPR Kemenkeu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPRR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali meluncurkan Obligasi Negara Ritel (ORI) atau surat utang seri terbarunya, yaitu ORI020, per Senin (4/10). Foto: Dok. YouTube DJPPR Kemenkeu/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu telah menawarkan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI020 per hari ini, Senin (4/10).
ADVERTISEMENT
ORI020 ditawarkan dengan kupon sebesar 4,95 persen per tahun. Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu, Deni Ridwan, mengatakan tawaran kupon ORI020 ini lebih besar dibandingkan bunga deposito sejumlah bank yang kini berada di kisaran 2-3 persen per tahun.
"Nah kemudian apa yang menarik? Yang menarik kita tawarkan kupon 4,95 persen setahun. Sangat kompetitif sekali kalau dibandingkan dengan instrumen sejenis misalnya deposito mungkin sekarang 2-3 persen suku bunganya," ujar Deny dalam Launching Obligasi Negara Ritel Seri ORI020, Senin (4/10).
Selain bunga yang rendah, deposito juga masih dikenai pajak penghasilan atas bunga deposito sebesar 20 persen. Besaran pajak ini jauh lebih tinggi dibanding PPh yang dikenakan pada ORI020. Sejak September 2021 lalu, PPh atas bunga ORI020 diturunkan dari 15 persen menjadi hanya 10 persen saja.
ADVERTISEMENT
"Artinya ORI020 (dibandingkan deposito bank) kuponnya, yield-nya lebih besar, pajaknya lebih kecil. Sehingga overall tetap lebih cuan dan menarik sebagai salah satu instrumen investasi," ujar Deni.

Lalu berapa tingkat bunga deposito perbankan saat ini?

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPRR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali meluncurkan Obligasi Negara Ritel (ORI) atau surat utang seri terbarunya, yaitu ORI020, per Senin (4/10). Foto: Dok. YouTube DJPPR Kemenkeu/kumparan
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) saat ini menetapkan suku bunga deposito sebesar 2,50 persen per tahun, berlaku untuk seluruh tier simpanan dan tenor. Suku bunga tersebut sudah berlaku efektif per 1 Oktober 2021. Besaran bunga deposito ini juga menurun sebab sebelumnya BCA sempat menawarkan bunga deposito di level 2,75 persen.
Kemudian PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, menawarkan bunga deposito di kisaran 2,70 hingga 2,75 persen per tahun. Untuk tier simpanan di bawah Rp 100 juta hingga di atas Rp 5 miliar dengan tenor 1 san 3 bulan, bunga deposito yang ditawarkan sebesar 2,70 persen. Sedangkan untuk tenor 6, 12 dan 24 bulan, bunga yang ditawarkan sebesar Rp 2,75 persen.
ADVERTISEMENT
Sedangkan di Bank BRI, untuk deposito tenor 1-3 bulan, bunga deposito ditawarkan sebesar 2,75 persen. Untuk tenor 6 bulan ke atas, bunga deposito yang ditawarkan sebesar 2,85 persen. Sementara itu Bank BNI saat ini menetapkan suku bunga deposito sebesar 2,75 persen per tahun berlaku untuk seluruh tier simpanan dan tenor. Suku bunga tersebut sudah berlaku efektif per 16 Agustus 2021.
Tidak berbeda jauh, bank digital Seabank besutan Sea Grup, induk usaha Shopee, juga menawarkan bunga deposito di kisaran 2,75 persen hingga 3,25 persen. Untuk deposito di bawah Rp 100 juta dengan tenor 1 dan 3 bulan, bunga yang ditawarkan sebesar 3 persen.
Sedangkan untuk tenor 6 dan 12 bulan, bunganya lebih rendah yaitu 2,75 persen. Kemudian untuk deposito di atas Rp 100 juta dengan tenor 1 dan 3 bulan, bunga yang ditawarkan adalah sebesar 3,25 persen. Sementara untuk tenor 6 dan 12 bulan, bunganya hanya 3 persen.
ADVERTISEMENT