Dolar AS Akhirnya Tembus Rp 15.100

4 Oktober 2018 9:25 WIB
Ilustrasi pergerakan dolar. (Foto: Youtube/Kurzgesagt – In a Nutshell)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pergerakan dolar. (Foto: Youtube/Kurzgesagt – In a Nutshell)
ADVERTISEMENT
Dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penguatan terhadap rupiah. Mata uang Paman Sam tersebut dibuka di level Rp 15.070.
ADVERTISEMENT
Mengutip data perdagangan Reuters, Kamis (4/10), di pasar valuta asing, dolar AS kemudian melesat tajam dan mencapai posisi tertingginya pagi ini di Rp 15.100. Saat ini, posisi dolar AS terus menguat dan berada di Rp 15.130. Posisi dolar AS hari ini merupakan yang tertinggi sepanjang tahun 2018.
Secara year to date (ytd), nilai dolar AS masih menguat terhadap rupiah sebesar 11 persen.
Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada mengatakan Pascamenguat, laju rupiah berbalik melemah. Adanya imbas kenaikan dolar AS seiring dengan pelemahan euro pascakondisi ekonomi dan politik yang kembali bergejolak membuat laju rupiah terpaksa tidak mampu melanjutkan kenaikannya. Bahkan pelemahan rupiah kali ini dinilai lebih dalam sejak tahun 1998 dan memimpin pelemahan dibandingkan sejumlah mata uang negara-negara berkembang.
Petugas memperlihatkan uang pecahan dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (4/9). (Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memperlihatkan uang pecahan dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (4/9). (Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Berbalik naiknya imbal hasil obligasi AS yang diikuti dengan kenaikan harga minyak mentah dunia memberikan imbas negatif pada rupiah. Kenaikan tersebut dinilai dapat membuat defisit neraca berjalan berpotensi meningkat sehingga memberikan imbas negatif pada rupiah.
ADVERTISEMENT
Prediksi: Diperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.100-Rp 15.029. Pergerakan turun dari rupiah dapat membuka peluang pelemahan kembali. Belum adanya kejelasan upaya mengurangi gejolak ekonomi dan politik di Italia memberikan imbas negatif pada euro yang dapat berimbas pada kembali melemahnya laju rupiah.
Diharapkan pelemahan dapat lebih terbatas untuk mengurangi potensi pelemahan lebih lanjut. Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah.