Dolar AS Belum Mau Turun dari Posisi Rp 14.200

Ilustrasi pergerakan dolar. (Foto: Youtube/Kurzgesagt – In a Nutshell)

Dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat terhadap rupiah. Mata uang Paman Sam tersebut masih betah bertengger di posisi Rp 14.200.

Mengutip data perdagangan Reuters, Kamis (24/5), dolar AS dibuka di Rp 14.202 dan terus naik hingga mencapai level tertingginya pagi ini di Rp 14.210. Hingga pukul 9.51 WIB, dolar AS bertengger di posisi Rp 14.205.

Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama dalam risetnya menyebutkan, sentimen perilisan notulensi hasil rapat FOMC terkait pandangan The Fed mengenai kondisi perekonomian AS serta proyeksi terkait dengan rencana kenaikan tingkat suku bunga acuan di mana hal ini menyebabkan posisi rupiah terdepresiasi terhadap dolar AS, sebab efek hawkish (agresif) bagi dolar AS terasa apalagi pergerakan US Treasury Yields masih bertahan di atas level 3%.

Dolar AS Tembus Rp 14.210 (Foto: Dewi R. Kusuma/kumparan)

Sementara itu, adapun kondisi hubungan dagang antara AS dengan Tiongkok yang masih memanas, di mana terjadi perbedaan pandangan di antara kedua belah pihak terkait ZTE Corp, serta terjadinya kondisi di Semenanjung Korea yang mulai memanas terkait dengan perang retorika antara Trump dengan Kim Jong Un, sehingga hal-hal tersebut memicu terjadinya depresiasi berbagai mata uang lainnya terhadap dolar AS, termasuk rupiah.

Rupiah diproyeksikan menguat secara terbatas sebab secara teknikal pada USDIDR Daily chart terlihat adanya kondisi overbought pada indikator stochastic dan RSI.

Dengan demikian, diharapkan agar kondisi penguatan dolar AS terhadap instrumen mata uang lainnya, termasuk rupiah hanya bersifat temporer.

Range USDIDR hari ini diperkirakan di kisaran Rp 14.100 hingga Rp 14.260.