Dolar AS Pagi Ini Rp 14.620

Ilustrasi pergerakan dolar. (Foto: Youtube/Kurzgesagt – In a Nutshell)

Dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat terhadap rupiah. Mata uang Paman Sam tersebut kembali menyentuh level Rp 14.600.

Mengutip data perdagangan Reuters, Senin (17/12), dolar AS dibuka di Rp 14.580 dan terus naik mencapai posisi tertingginya di Rp 14.620.

Secara year to date atau dari awal tahun hingga saat ini, dolar AS sudah menguat terhadap rupiah sebesar 7,75 persen.

Analis dari Aosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada dalam risetnya menyebutkan, laju rupiah sempat mengalami kenaikan melampaui posisi tertinggi sebelumnya.

Akan tetapi, jelang akhir perdagangan pergerakan rupiah kembali tercatat melemah. Kembali munculnya kekhawatiran akan adanya perlambatan ekonomi global membuat risk appetite pelaku pasar meningkat sehingga meningkatkan permintaan atas mata uang USD sebagai safe haven.

Petugas memperlihatkan pecahan uang dolar dan rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing/money changer di Jakarta. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)

Di sisi lain, adanya rilis data-data ekonomi Tiongkok yang melambat membuat mata uang CNY bergerak turun. Begitu pun dengan EUR yang juga turun setelah dirilisnya sejumlah data-data ekonomi beberapa negara di Benua Eropa yang mengindikasikan adanya penurunan.

Tidak hanya itu, adanya pernyataan European Central Bank (ECB) yang menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi tahun depan dari 1,8 persen menjadi 1,7 persen dan juga rencana untuk menghentikan program pembelian obligasi mulai akhir tahun ini turut menekan EUR. Akibat kedua mata uang tersebut melemah terhadap USD sehingga juga berimbas pada melemahnya rupiah.

Prediksi Rupiah Hari Ini:

Diperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.540-Rp 14.527 per dolar AS. Laju rupiah kembali mencoba menyentuh area middle bollinger band dan sempat melampauinya sehingga memberikan peluang bagi rupiah untuk dapat kembali bergerak menguat.

Diharapkan masih adanya sentimen positif terutama dari dalam negeri untuk dapat mendukung kenaikan tersebut. Namun demikian, tetap waspadai berbagai macam sentimen dan waspadai adanya sentimen yang dapat membuat laju rupiah kembali melemah terutama dari USD yang mulai bergerak naik sehingga dapat membuat laju rupiah kembali melemah.