Dolar AS Pagi Ini Rp 15.190

8 Oktober 2018 9:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pergerakan dolar. (Foto: Youtube/Kurzgesagt – In a Nutshell)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pergerakan dolar. (Foto: Youtube/Kurzgesagt – In a Nutshell)
ADVERTISEMENT
Dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat terhadap rupiah. Mata uang Paman Sam tersebut kembali mendekati level Rp 15.200.
ADVERTISEMENT
Mengutip data perdagangan Reuters, Senin (8/10), dolar AS dibuka di level Rp 15.175. Dolar AS terus naik hingga mencapai posisi tertingginya pagi ini di Rp 15.190.
Secara year to date (ytd) atau dari awal tahun hingga saat ini, dolar AS sudah menguat terhadap rupiah sebesar 11,95 persen.
Pengamat Pasar Modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada dalam risetnya menyebutkan, pergerakan rupiah masih mengalami pelemahan seiring belum adanya sentimen positif dari dalam negeri.
Masih adanya kekhawatiran akan kembali meningkatnya laju USD seiring dengan adanya sejumlah data-data AS yang akan dirilis membuat pelaku pasar mengambil posisi kembali pada USD.
Tidak hanya itu, kenaikan harga minyak mentah dunia dan kembali turunnya cadangan devisa turut memicu pelemahan laju rupiah. Adanya penilaian terhadap Indonesia sebagai negara net impor minyak, Indonesia dinilai lebih banyak memerlukan USD sehingga akan menggerus devisa semakin banyak.
ADVERTISEMENT
Bahkan dengan adanya konsekuensi penurunan cadangan devisa dan potensi meningkatnya defisit transaksi berjalan membuat Indonesia dikhawatirkan akan bernasib seperti Turki dan Argentina yang mengalami krisis karena defisitnya tidak baik.
Petugas kasir menghitung mata uang dolar Amerika Serikat (AS) di tempat penukaran uang di kawasan Kwitang. (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kasir menghitung mata uang dolar Amerika Serikat (AS) di tempat penukaran uang di kawasan Kwitang. (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Adapun harga minyak mentah menjadi penyebab utama defisit pada neraca berjalan yang kian melebar. Pada kuartal II 2018, defisit transaksi berjalan mencapai angka 3 persen dari GDP yaitu sebesar USD 8 miliar, lebih tinggi dibanding dengan kuartal sebelumnya sebesar USD 5,7 miliar atau 2,2 persen dari PDB.
Prediksi Rupiah:
Diperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.182-15.169 per dolar AS. Pergerakan rupiah yang berkurang pelemahannya diharapkan dapat kembali terjadi sehingga membuat rupiah memiliki jeda untuk kembali rebound.
Paling tidak, pelemahan menjadi terbatas mengingat pergerakan rupiah yang telah berada di area oversold-nya. Di sisi lain, pergerakan USD pun terlihat melambat setelah dirilisnya angka pertumbuhan gaji (nonfarm payrolls) AS yang naik di bawah ekspektasi.
ADVERTISEMENT
Diharapkan rilis tersebut dapat mengurangi tekanan terhadap rupiah. Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah.