Dolar AS Turun ke Level Terendah Pagi Ini di Rp 14.330

19 Desember 2018 10:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pergerakan dolar. (Foto: Youtube/Kurzgesagt – In a Nutshell)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pergerakan dolar. (Foto: Youtube/Kurzgesagt – In a Nutshell)
ADVERTISEMENT
Dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah terhadap rupiah. Mata uang Paman Sam tersebut menyentuh level Rp 14.300.
ADVERTISEMENT
Mengutip data perdagangan Reuters, Rabu (19/12), dolar AS dibuka di Rp 14.495 dan terus turun hingga menyentuh level terendahnya pagi ini di Rp 14.330. Hingga pukul 9.37 WIB, dolar AS bertengger di posisi Rp 14.360.
Meski demikian, secara year to date (ytd) atau dari awal tahun hingga saat ini, dolar AS menguat terhadap rupiah sebesar 5,83 persen.
Analis dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada dalam risetnya menyebutkan, pergerakan rupiah mampu berbalik menguat dibandingkan sehari sebelumnya.
Bahkan mampu melampaui target resisten sebelumnya di Rp 14.520. Pelemahan USD seiring dengan sikap pelaku pasar yang skeptis terhadap kondisi ekonomi AS yang dinilai mengarah ke resesi akibat masih adanya imbas perang dagang dengan Tiongkok memberikan sentimen positif pada rupiah.
Petugas memperlihatkan pecahan uang dolar dan rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing/money changer di Jakarta. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memperlihatkan pecahan uang dolar dan rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing/money changer di Jakarta. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Di sisi lain, pelemahan USD pun seiring dengan nada dovish yang disampaikan oleh The Fed dan belum usainya perseteruan antara Presiden Trump dengan The Fed terkait kenaikan suku bunga The Fed yang terjadi. Atas kondisi tersebut, adanya lelang DNDF yang dibarengi dengan adanya intervensi BI dalam lelang tanpa menggunakan devisa dapat dimanfaatkan rupiah untuk kembali berbalik naik.
ADVERTISEMENT
Prediksi Rupiah Hari Ini:
Diperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.515-Rp 14.588 per dolar AS. Pergerakan rupiah yang menguat terlihat belum dapat mengubah tren pergerakan sideways-nya.
Akan tetapi, kondisi ini berubah menjadi potensi melanjutkan penguatan jika sentimen yang ada dapat mendukung pergerakan positif tersebut. Meski jelang pertemuan FOMC di mana biasanya rupiah melemah, namun kali ini diperkirakan pelaku pasar tidak terlalu reaktif menyusul sikap The Fed yang dinilai lebih menahan diri untuk kenaikan suku bunganya seiring potensi perlambatan yang terjadi pada ekonomi AS.
Diharapkan rupiah masih dapat mengambil kesempatan tersebut untuk kembali menguat. Namun demikian, tetap waspadai berbagai macam sentimen dan waspadai adanya sentimen yang dapat membuat laju rupiah kembali melemah.
ADVERTISEMENT