news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dorong Cashless, OVO Lakukan Digitalisasi di Pasar Tradisional Bersehati Manado

2 Oktober 2020 11:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi dompet digital OVO. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dompet digital OVO. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Platform pembayaran digital PT Visionet Internasional atau OVO hari ini resmi melakukan Digitalisasi Pasar Tradisional Bersehati, Manado, Sulawesi Utara melalui pemanfaatan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra mengatakan implementasi OVO ini diharapkan membuat pelaku UMKM, khususnya pedagang di pasar tradisional dapat melakukan transaksi minim kontak secara aman, nyaman dan praktis.
“Sebagai aset strategis nasional, OVO terus berupaya melakukan inisiatif dalam mendukung UMKM dan Pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional. Salah satu cara yang kami lakukan adalah terus menerus mengedukasi, mempromosikan dan mengajak masyarakat untuk mengadopsi pembayaran nirsentuh sebagai salah satu upaya menjaga protokol kesehatan,” ungkap Karaniya dalam Virtual Ceremony Digitalisasi Pasar Bersehati Manado bersama Kementerian Perdagangan, Jumat (2/10).
Menurut Karaniya pasar tradisional merupakan salah satu pusat pergerakan ekonomi masyarakat, sehingga diharapkan dapat terus menjalankan kegiatan dengan menjalankan protokol kesehatan secara patuh, termasuk dalam melakukan transaksi. Hal inilah yang kemudian mendorong OVO bersama Kementerian Perdagangan untuk melakukan digitalisasi di sekaligus mengajak pengguna dan pedagang pasar lebih akrab dengan transaksi nirsentuh melalui QRIS.
ADVERTISEMENT
“Kami berharap, di tengah kondisi ini, konsumen dan pelaku UMKM dapat terus bertransaksi secara nyaman, tanpa perlu melakukan kontak langsung. Tentu saja upaya ini sejalan dengan harapan pemerintah untuk terus menstimulasi pergerakan roda ekonomi di tengah pandemi COVID-19,” tambah Karaniya.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga memberikan sambutan dalam acara Kreasi Nusantara Shopee, Jakarta, Kamis (12/3). Foto: Moh Fajri/kumparan
Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga juga menyambut baik inisiatif tersebut. Menurut Jerry sampai hari ini, pasar tradisional masih menjadi tempat favorit masyarakat dalam memenuhi kebutuhan berbelanja sehari-hari. Namun pemerintah terus berupaya agar jangan sampai pasar tradisional menjadi lokasi yang berpotensi menyebarkan virus.
“Maka dari itu, saya mendukung langkah yang dilakukan OVO untuk mendigitalisasi Pasar Bersehati, yang merupakan pasar terbesar di Kota Manado ini,” ujarnya.
Menurut Jerry, mobilitas dan aktivitas pasar yang penuh kontak fisik harus diubah menjadi mobilitas daring yang bukan saja minim kontak, tapi juga non tunai atau cashless. Selain itu dengan adanya digitalisasi pasar, maka program tersebut tidak hanya membantu meningkatkan pelaksanaan protokol kesehatan, tapi juga akan mentransformasi dan merevitalisasi sistem interaksi masyarakat di pasar tanpa meninggalkan penunjang infrastruktur ekonomi.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, digitalisasi pasar juga bisa menjadi potensi penambah pendapatan pedagang karena mereka bisa menjajakan dagangan secara daring, tanpa batas, dan membuka akses yang lebih luas. Sementara dari sisi pembeli tidak harus pergi ke pasar secara rutin untuk membeli kebutuhan sehari-hari karena bisa membeli lewat gawai mereka.
Sebelumnya, OVO telah meluncurkan fitur Bayar QRIS dengan mengunggah dari Galeri Ponsel. Fitur ini merupakan penambahan kapabilitas sistem pembayaran QRIS MPM (merchant presented mode). Pengguna cukup melakukan transaksi QRIS hanya dengan mengunggahnya melalui galeri ponsel mereka pada fitur scan.