Dorong KUR Sektor Pertanian Terserap, Kementan Latih Sejuta Petani dan Penyuluh

21 Mei 2022 16:24 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada kegiatan food estate yang berada di Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Kamis (24/3/2022). Foto: Kementan RI
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada kegiatan food estate yang berada di Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Kamis (24/3/2022). Foto: Kementan RI
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong Kredit Usaha Rakyat (KUR) bisa dimaksimalkan oleh para petani. Salah satu upaya Kementan agar petani bisa memanfaatkan KUR tersebut adalah dengan memberikan pelatihan kepada para petani dan penyuluh.
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan pihaknya akan memfasilitasi berbagai harapan dan kebutuhan masyarakat dalam pengembangan sektor pertanian melalui dana KUR. Ia berharap dapat mendongkrak kinerja pertanian khususnya di tahun anggaran 2022 seiring dengan upaya penguatan produksi pangan, nilai tambah, dan daya saing produk pertanian.
"Kami selalu bersoal dengan anggaran. Oleh karena itu tadi ada kesepakatan kami bahwa anggaran Kementan 2022 harus bisa terakselerasi dengan daya produktivitas yang lebih baik melalui pemanfaatan kebijakan KUR yang digulirkan Bapak Presiden RI Joko Widodo untuk dimanfaatkan di bidang pertanian," kata Syahrul melalui keterangan tertulis dari BPPSDMP Kementan, dikutip pada Sabtu (21/5).
Syahrul memastikan Kementan akan melakukan berbagai cara untuk menyukseskan program pembangunan pertanian. Apalagi, kata Syahrul, salah satu instruksi Presiden Jokowi agar pengembangan komoditas pertanian terus didalami tidak hanya dari segi pembiayaan, tetapi juga dari permintaan, pembelian, dan produksi dari para petani
ADVERTISEMENT
Syahrul mengatakan pemerintah juga telah menaikkan kebijakan KUR tanpa agunan. Menurutnya, Presiden Jokowi secara khusus telah memberi arahan kepada sejumlah lembaga penyalur untuk mengintegrasikan kebijakan tersebut.
Secara klaster khusus sektor pertanian, pemerintah telah menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp 26,8 triliun untuk KUR pangan, Rp 7,84 triliun untuk KUR hortikultura, Rp 20,3 triliun untuk perkebunan, dan Rp 15,1 triliun untuk peternakan.
Buruh tani menyiapkan benih padi sebelum ditanam di area persawahan Bontoramba, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (16/12/2021). Foto: Arnas Padda/ANTARA FOTO
Syahrul juga berpesan dalam menghadapi kondisi yang dinamis dengan ketidakpastian harga dan pasokan pangan dunia dibutuhkan kemauan yang kuat dengan tidak hanya mengandalkan anggaran. Dalam hal ini perlu diterapkan mindsetting mendorong jajarannya untuk memaksimalkan
Untuk itu, melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementan akan menggelar pelatihan sejuta petani dan penyuluh untuk memaksimalkan pemanfaatan KUR untuk agribisnis.
ADVERTISEMENT
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, mengatakan akan memaksimalkan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kostratani sebagai pusat pembelajaran termasuk tentang pemanfaatan KUR untuk peningkatan agribisnis.
Dedi mengungkapkan tujuan utama pelatihan ini adalah agar para petani mengerti dan memahami apa itu dan bagaimana memanfaatkan KUR untuk peningkatan usaha taninya.
"Karena itu, semua penyuluh harus melakukan pendampingan secara maksimal agar petani mau dan mampu memanfaatkan dana dari KUR tersebut secara maksimal untuk mengembangkan agribisnisnya," tegas Dedi.
Dedi mengungkapkan akses KUR ini sebetulnya secara personal. Ia sudah meminta agar para petani dibantu dalam upaya mengakses KUR yang disediakan pemerintah.
"Namun demikian untuk para petani, terutama para petani pemula, saya sudah menugaskan agar seluruh para penyuluh di seluruh pelosok tanah air untuk mensupport para petani kita untuk mendapatkan KUR, memanfaatkan KUR, mengembalikan KUR sehingga agribisnis nya semakin berkembang," katanya.
ADVERTISEMENT
Dedi menjelaskan untuk mengakses atau mendapatkan KUR, para petani bisa meminta bantuan penyuluh di setiap desa binaan. "Misalnya satu penyuluh itu satu atau dua desa di pulau Jawa,tapi kalo luar pulau Jawa bisa sampai 5 desa," ujarnya.
Dalam pelatihan ini juga diberikan materi bagaimana caranya mengembalikan Dana KUR. Ia menuturkan dana KUR harus bisa dikelola dan dikembangkan dengan baik.
"Dan tidak kalah penting bagaimana kita caranya mendapatkan keuntungan yang besar. Sehingga bisa melipatgandakan modal, me-scaling up segala usahanya jadi mudah menjadi pengusaha petani yang tangguh," tutur Dedi.
Pelatihan yang digelar Kementan ini melibatkan petani, Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S), Ikatan Alumni Magang Jepang (IKAMAJA), Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA), Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan (DPM/DPA), Perhimpunan Penyuluh Pertanian (PERHIPTANI) dan insan pertanian lainnya yang akan dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis (UPT) lingkup BPPSDMP.
ADVERTISEMENT
Pembukaan serentak dilakukan pada 24 Mei 2022 dan pelatihan dilaksanakan hingga tanggal 26 Mei 2022. Sedangkan pelaksanaan pelatihan akan dilaksanakan secara offline di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian Ciawi dan akan di-relay di seluruh UPT lainnya dengan metode online dan offline.