Dorong Sektor Keuangan RI, Bank Dunia Guyur Pinjaman Rp 5 T

23 Maret 2020 14:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Pusat Bank Dunia (World Bank). Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Pusat Bank Dunia (World Bank). Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Bank Dunia hari ini kembali mengucurkan pinjaman kepada Indonesia senilai USD 300 juta atau senilai hampir Rp 5 triliun (kurs Rp 16.550).
ADVERTISEMENT
Pinjaman tersebut bertujuan untuk mendukung reformasi sektor keuangan dan membantu pemerintah Indonesia untuk mencapai sektor keuangan yang mendalam, efisien, dan tangguh.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Luky Alfirman menjelaskan pinjaman tersebut tidak dikhususkan untuk mendanai suatu kegiatan tertentu. Namun umumnya akan dipakai mendukung APBN 2020.
“Pinjaman yang baru diberikan oleh Bank Dunia sebesar USD 300 juta adalah Program Loan, yaitu pinjaman yang tidak diperuntukkan untuk mendanai kegiatan tertentu, tetapi dipakai untuk general financing mendukung APBN,” ujar Luky kepada kumparan, Senin (23/3).
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman pada acara Green Sukuk lnvestor Day 2019 di Grand Indonesia, Jakarta, Sabtu (16/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Luky menjelaskan, pinjaman tersebut juga memperkuat sektor keuangan melalui berbagai kebijakan pemerintah.
“Program Loan ini disebut Financial Sector Development Policy Loan, dengan menggunakan kebijakan untuk memperkuat financial sector reform sebagai policy matrix,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Country Director Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen mengatakan pinjaman tersebut akan mencakup tiga bidang kebijakan utama.
Pertama, menambah ukuran sektor keuangan Indonesia dengan memperluas jangkauannya, memperluas produk pasar keuangan dan memobilisasi tabungan jangka panjang.
“Ini akan meningkatkan ketersediaan dana dan akses terhadap peluang keuangan bagi individu dan perusahaan,” kata Kahkonen dalam keterangannya.
Kedua, meningkatkan efisiensi sektor keuangan dengan menjadikan praktik keuangan lebih transparan, andal, dan berbasis teknologi. Hal ini akan menguntungkan baik individu maupun perusahaan dengan membantu menyalurkan tabungan untuk peluang investasi paling produktif dengan cara yang lebih murah, lebih cepat dan lebih aman.
Ketiga, memperkuat ketahanan sektor keuangan untuk menahan guncangan, dengan memperkuat kerangka kerja resolusi, mempromosikan praktik keuangan berkelanjutan dan membangun mekanisme keuangan risiko bencana. Ini akan mendukung Indonesia dalam perlindungan untuk masyarakat dan aset jika terjadi guncangan.
ADVERTISEMENT
“Sektor keuangan yang sehat dan berfungsi dengan baik sangat penting untuk mempertahankan pertumbuhan Indonesia serta mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi pemerintah dan pengentasan kemiskinan, terutama di tengah kondisi global yang terus menantang,” tambahnya.