news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

DPR Kritik Kementan Soal Anggaran Program Ayam Lokal Rp 67 Ribu per Ekor

21 September 2020 13:49 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mentan Syahrul Yasin Limpo memberikan sambutan di acara peringatan Hari Kopi Indonesia, Rabu (11/3). Foto: Dok. Kementan
zoom-in-whitePerbesar
Mentan Syahrul Yasin Limpo memberikan sambutan di acara peringatan Hari Kopi Indonesia, Rabu (11/3). Foto: Dok. Kementan
ADVERTISEMENT
Komisi IV DPR RI hari ini menggelar rapat kerja dengan Kementerian Pertanian membahasa Penyesuaian RKA K/L TA 2021 sesuai Hasil Pembahasan Badan Anggaran. Dalam paparannya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan pada 2021 mendatang Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) akan melakukan program pengadaan 500 ribu ekor ayam lokal. Nilai anggarannya yaitu sebesar Rp 33,7 miliar untuk tahun 2021.
ADVERTISEMENT
“Bantuan Prasarana Paket Ayam Lokal 500 ribu ekor ayam lokal, pakan, obat, vitamin, kandang, sarpras, mesin tetas sebesar Rp 33,7 miliar,” ungkap Syahrul dalam rapat kerja Komisi IV DPR RI bersama Kementerian Pertanian, Senin (21/9).
Program itu pun langsung dikritik oleh Ketua Komisi IV DPR RI dari fraksi PDIP Sudin. Menurut Sudin, program tersebut terlalu memanjakan rakyat dan justru akan menjadi beban untuk negara.
“Masalah pengadaan 500.000 ekor ayam lokal ini kalau kita hitung-hitung menjadi Rp 67.400 per ekor. Sekarang kalau kita mau kasih bantuan kepada masyarakat misalnya ayam, paling tidak ya tidak semua beban dibebankan ke kita,” ujar Sudin.
Peternak memberi pakan ke ayam petelur peliharaannya. Harga pakan naik akibat kenaikan jagung yang jadi bahan utama pakan ternak. Foto: kumparan
Menurut Sudin bantuan pengadaan kandang dan pakan dalam paket pengadaan ayam lokal itu tidak diperlukan. Sebab para peternak bisa menyediakan sendiri. Sudin mengatakan bantuan tersebut selain untuk meringankan masyarakat, seharusnya juga bisa untuk mendidik mereka agar tidak terlalu bergantung dengan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Artinya pemerintah cukup memberikan ayam saja sementara masyarakat bisa mengusahakan kandang dan pakan secara mandiri. Sehingga uang yang seharusnya dialokasikan untuk pengadaan kandang dan pakan bisa dialihkan untuk membeli lebih banyak ayam. Alhasil akan lebih banyak ayam lokal yang bisa disalurkan.
“Masa kandang, kasih kandang, ini, enggak perlulah. Cobalah saya minta hitung lagi yang 500 ribu ekor ayam lokal. Kalau satu kandang misalnya Rp 100.000 dijadikan ayam lagi kan lumayan, berarti kan volumenya bertambah. Jangan sampai nanti yang diberikan bantuan ibaratnya bapak kalau bisa nanti sudah bertelur, bapak rebusin saya, saya tinggal makan. Ini kita bukannya tidak mau membantu rakyat, tapi kita mendidik agar mandiri,” paparnya.
Sudin optimistis bahwa para peternak lokal bisa menyediakan kandang dan pangan secara mandiri. Untuk itu pihaknya meminta Kementan untuk merevisi anggaran program pengadaan ayam lokal tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kalau di kampung dikasih bantuan ayam, Insyaallah pasti mereka bikin kandang walaupun dari bambu. Saya minta ini direvisi. Karena tadi harganya Rp 67.400 termasuk vitamin, obat, kandang. Kalau pakan saya kira nggak perlu dibantu, karena terkadang kalau mereka ada nasi berlebih lalu dikasih ke ayam dimakan kok,” tandasnya.