news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

DPR Kritik Rencana Menteri ESDM yang Pangkas Subsidi Listrik dan LPG

29 Juni 2020 10:58 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif hadiri rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (27/1).  Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif hadiri rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (27/1). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan adanya rencana pengurangan subsidi untuk gas LPG 3 kilogram dan listrik dalam RAPBN tahun 2021. Dalam rencana anggaran yang dipaparkan Arifin, besaran subsidi listrik untuk tahun 2021 berkisar antara Rp 50,47 sampai 54,55 triliun.
ADVERTISEMENT
Angka tersebut sedikit mengalami penurunan dari APBN tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp 54,79 triliun. Sementara terkait subsidi LPG, usulan yang diajukan persis sama dengan APBN 2020, yakni sebesar 7-7,5 juta metrik ton.
Wacana tersebut lantas dicecar oleh Komisi VII DPR RI. Anggota Komisi VII fraksi Gerindra, Kardaya Warnika, menilai rencana tersebut justru akan semakin memperburuk kondisi masyarakat yang saat ini tengah terdampak pandemi COVID-19.
Atas dasar itu, ia mengingatkan agar pemerintah mempertimbangkan terlebih dahulu sebelum melempar wacana tersebut. Sebab, kebijakan itu ia yakini hanya akan menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
Petugas PLN mengganti meteran listrik di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Rabu (15/5/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
"Kami minta pemerintah tidak mengurangi subsidi LPG dan Listrik 900 watt dan 450 watt karena menyangkut kebutuhan masyarakat bawah. Dan meminta jangan mewacanakan ke publik akan mencabut subsidi, karena apa, karena gemuruhnya rusak aja suasana di luar karena ribut itu, jadi kami mohon tidak cepat mengeluarkan wacana sebelum matang, ini masalah energi menyangkut kebutuhan orang banyak," ujar Kardaya dalam rapat kerja dengan Menteri ESDM, Senin (29/6).
ADVERTISEMENT
Komentar serupa juga disampaikan oleh anggota Komisi VII fraksi PKB, Ratna Juwita Sari. Khusus untuk listrik, Ratna meminta agar Menteri ESDM mempertimbangkan untuk menganggarkan di kisaran Rp 54,79 sampai 55,5 triliun.
Mereka juga menilai, wacana pengurangan subsidi di tengah pandemi ini sangat tidak tepat. Selain jumlah pengangguran semakin meningkat, masyarakat juga lebih banyak di rumah dan menyebabkan konsumsi LPG meningkat.
"Banyak masyarakat menganggur, yang tadi dapat income sekarang tidak. Subsidi saya pikir jadi satu harapan yang hadir, saya setuju volume LPG 3 kg perlu dinaikan dan tidak ada salahnya antara 7-8 juta metrik ton," pungkas anggota Komisi VII fraksi Demokrat, Sartono.