DPR Pertanyakan Rencana Penghapusan BBM Premium, Begini Respons Menteri ESDM

23 November 2020 17:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Illustrasi BBM Premium. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasi BBM Premium. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Komisi VII DPR RI mempertanyakan rencana penghapusan BBM Premium oleh pemerintah. Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, mengaku banyak mendapatkan pertanyaan mengenai rencana penghapusan Premium di awal 2021.
ADVERTISEMENT
Mulyanto merasa masyarakat khawatir dengan adanya penghapusan Premium. Sehingga ia menegaskan tidak setuju dengan rencana tersebut. Apalagi kalau penghapusan tersebut tidak diikuti dengan solusi yang disiapkan.
“Karena apa? Bukan kita tidak setuju BBM bersih, setuju sekali. Namun ingat ketika Premium dihapus maka tidak ada lagi yang tersisa Premium murah, adanya Premium mahal,” kata Mulyanto saat rapat dengan Kementerian ESDM, Senin (23/11).
Untuk itu, Mulyanto meminta Kementerian ESDM memitigasi atau menentukan alternatif pengganti saat Premium benar-benar dihapus. Sehingga masyarakat tidak keberatan dengan rencana tersebut.
“Apakah kompensasi yang ada penugasan Pertamina untuk Premium ini dialihkan ke bahan bakar yang tersisa sehingga harganya sama dengan Premium, kalau itu enggak ada pertentangan di masyarakat,” ujar Mulyanto.
Illustrasi BBM Premium. Foto: Istimewa
Senada dengan Mulyanto, Anggota Komisi VII DPR RI lainnya, Kardaya Warnika, mengungkapkan saat bertemu konstituen banyak yang mempertanyakan penghapusan Premium. Ia mengaku bingung menjawabnya. Ia baru tahu kalau statemen penghapusan tersebut diungkapkan oleh Pertamina.
ADVERTISEMENT
“Saya katakan (ke konstituen) yang ngomong siapa? Pertamina. Saya sampaikan urusan bahan bakar di dalam negeri harga maupun pengadaannya itu tanggung jawab kebijakannya ada di tangan menteri,” ungkap Kardaya.
Menanggapi keresahan tersebut, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengaku belum pernah mengumumkan adanya penghapusan Premium. Ia mengatakan sejauh ini baru promosi ke masyarakat mengenai Pertalite.
“Terkait dengan BBM Premium sebenarnya kami enggak melakukan statement apa-apa. Juga di antara lingkungan Kementerian ESDM juga tidak melakukan apa-apa, yang kami lakukan, yang dilakukan Pertamina adalah mempromosikan Pertalite dengan harga Premium,” jawab Arifin.
Arifin mengungkapkan, promosi tersebut sudah dilakukan di beberapa daerah. Ia menilai sambutan masyarakat cukup positif terkait Pertalite. Arifin menjelaskan, tujuan dipromosikannya Pertalite adalah untuk menurunkan tingkat emisi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Arifin menuturkan sejauh ini bensin RON 88 setara Premium juga hanya digunakan di 3 negara termasuk di Indonesia. Meski begitu, ia tidak menegaskan apakah akan langsung menghapusnya.
“Ini tentu saja untuk penentuan selanjutnya kami harus melakukan konsultasi dengan pihak-pihak terkait. Jadi belum ada statement apa-apa dari Kementerian ESDM maupun Pertamina tapi sumber-sumber lain yang dikutip media. Alokasi untuk tahun depan tetap akan kita penuhi,” tutur Arifin.