Drama Penangkapan Kapal Vietnam yang Curi Ikan Lagi di Natuna

10 Januari 2020 9:38 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kementerian Kelautan dan Perikanan menangkap kapal illegal fishing berbendera Vietnam dan Malaysia. Foto: Dok. Kementerian Kelautan dan Perikanan
zoom-in-whitePerbesar
Kementerian Kelautan dan Perikanan menangkap kapal illegal fishing berbendera Vietnam dan Malaysia. Foto: Dok. Kementerian Kelautan dan Perikanan
ADVERTISEMENT
Kapal pengawas yang dikomandoi Kementerian Kelautan dan Perikanan menangkap tiga kapal milik Vietnam yang kedapatan mencuri ikan di Perairan Natuna Utara, Kepulauan Riau. Penangkapan dilakukan pada 30 Desember 2019.
ADVERTISEMENT
Penangkapan dilakukan oleh Kapal Pengawas milik KKP yang terdiri atas KP Orca 3, KP Hiu Macan 01, dan KP Hiu 011. Dirjen PSDKP-KKP juga telah berkoordinasi dengan TNI AL yang mengerahkan KRI Tjiptadi-381 dan KRI Teuku Umar-385, serta Badan Keamanan Laut (BAKAMLA).
Ini merupakan pencurian ikan Vietnam yang kesekian kali. Sebelumnya, pada era menteri sebelumnya, kapal-kapal Vietnam yang mencuri ikan di laut Indonesia telah ditenggelamkan.
Berikut kumparan rangkum penangkapan kapal Vietnam, Jumat (10/1).
Kapal berbendera Vietnam yang ditangkap Indonesia karena mencuri ikan di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Tiga Kapal, 36 ABK
Ada tiga kapal yang berhasil ditangkap dengan total anak buah kapal (ABK) 36 orang.
Tiga kapal tersebut masing-masing bernomor adalah KG 95118 TS dengan jumlah awak kapal sebanyak 5 orang, KG 94629 TS dengan jumlah awak kapal sebanyak 18 orang, dan KG 93255 TS dengan jumlah awak kapal sebanyak 13 orang.
ADVERTISEMENT
Kapal tersebut kini disita di Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pontianak, Kalimantan Barat. Ketiga kapal tiba di Pontianak pada 2 Januari 2020 lalu.
"Memang para pencuri ini luar biasa. Tapi Alhamdulillah anggota kita selamat semua. Kita berhasil tangkap tiga kapal dengan 36 ABK," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam konferensi pers di Stasiun (PSDKP) Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (9/1).
Kapal berbendera Vietnam yang ditangkap Indonesia karena mencuri ikan di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Kapal Vietnam Melawan, Tim Indonesia Berikan Peringatan Tembakan
Dalam video berdurasi tiga menit yang ditampilkan Kementerian Kelautan dan Perikanan, kapal pengawas mendeteksi keberadaan KIA Vietnam berdasarkan laporan dari masyarakat.
Setelah mendapat laporan, kapal pengawas langsung melakukan pengejaran pada 27 Desember 2019. Dalam pengejaran, kapal tersebut mengabaikan peringatan yang diberikan kapal pengawas. Ini membuat petugas pengawas memberikan tembakan.
ADVERTISEMENT
"Dua ABK (anak buah kapal) kondisi tertembak dan sudah penanganan sementara," kata Edhy.
Meski tembakan diluncurkan kapal pengawas, rupanya kapal-kapal pencuri ikan dari Vietnam itu tak takut. Mereka justru memberikan perlawanan dengan menabrakkan diri ke kapal pengawas yang ukurannya lebih besar. Tapi, akhirnya satu kapal berhasil ditangkap.
Kapal pengawas lalu mengejar kapal yang lain yakni KG 94629 TS. Lagi-lagi, kapal yang dikejar memberikan perlawanan dengan menabrakkan diri. Tak hanya sekali, mereka menabrakkan diri lagi ke bagian depan kapal pengawas.
Para pengawas kapal pun melakukan upaya pelumpuhan dengan masuk ke kapal tersebut. Kapal pencuri ikan lain dari Vietnam kembali ditangkap. Total, ada tiga kapal.
Kapal ilegal asal Vietnam yang ditangkap Bakamla dan diserahkan ke KKP untuk proses penyelidikan. Foto: Dok. KKP
Tiga Kapal Lagi Berhasil Kabur
Nakhoda Kapal Hiu Macan 01 Samson mengatakan, sebenarnya dalam proses penangkapan tersebut, kapal yang terdeteksi mencuri ada enam kapal yakni tiga kapal bantu dan tiga kapal jaring. Jadi mereka adalah kapal yang berpasang-pasangan.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, yang tertangkap hanya tiga kapal. Sebab ketiga kapal sisanya berhasil kabur.
"Kami lakukan pengejaran 20-30 menit. Yang dapat kami berhentikan hanya ada tiga karena mereka dapat perlawanan. Ada yang menyenggol kapal kita hingga lambung kapal bocor. (Tiga kapal lainnya) lari," kata Samson.
Dia menjelaskan, perlawanan sengit yang dilakukan kapal Vietnam sebagai cara untuk mengulur waktu. Sebab, mereka berharap ada bantuan dari kapal pengawas atau coast guard dari negaranya memberikan bantuan.
Mereka sengaja ulur waktu agar dapat bantuan dari cost guard mereka atau kapal pengawas mereka.
Penangkapan Kapal Ilegal Asing (KIA) asal Vietnam. Foto: Dok. Dispen Koarmada I
Kuatnya Badan Kapal Vietnam
Perlawanan sengit yang dilakukan Vietnam dengan menabrakkan diri membuat kondisi luar kapal pengawas Indonesia yang badannya lebih besar jadi tergores. Edhy mengatakan, badan kapal Vietnam terbilang cukup kuat sebab terbuat dari kayu asli yang dilapisi fiber.
ADVERTISEMENT
Hal ini berbeda dengan kapal bantuan dari pemerintah di era sebelumnya yang hanya terbuat dari fiber. Jadi, lebih cepat retak.
"Tadi liat betapa kokohnya kapal mereka dan kapal kita. Ini jadi bahan evaluasi kita ke depan. Seandainya kita punya persenjataan ke depan, dipersenjatai, lain ceritanya. Tapi yang kita ada aturan berlaku, kami ikut. Yang jelas semangat kami enggak pernah berhenti," jelasnya.