Dua Emiten Melantai di BEI, Saham ATLA Sentuh ARA

16 April 2024 9:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk menjadi perusahaan tercatat ke-21 di BEI tahun 2024, pada perdagangan Selasa (16/2).  Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk menjadi perusahaan tercatat ke-21 di BEI tahun 2024, pada perdagangan Selasa (16/2). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dua emiten melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan hari Selasa (16/4), yaitu PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) dan ⁠PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI).
ADVERTISEMENT
Saat pembukaan perdagangan, saham ATLA menguat 35 poin atau 35 persen ke level 135 per lembar dan menyentuh auto reject atas (ARA). Sedangkan saham MHKI melemah 23 poin atau 14,37 persen ke level 137 per lembar.
PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk menjadi perusahaan tercatat ke-21 di BEI pada tahun 2024. Sedangkan ⁠PT Multi Hanna Kreasindo Tbk sebagai perusahaan tercatat ke-22.
PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk menjadi perusahaan tercatat ke-21 di BEI tahun 2024, pada perdagangan Selasa (16/2). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Atlantis Subsea Indonesia bergerak dalam bidang survei dan layanan untuk perusahaan energi. Perusahaan meraup dana segar senilai Rp 120 miliar melalui penawaran umum perdana (initial public offering) atau IPO, dengan menawarkan sebanyak 1,2 miliar saham atau sebanyak 19,36 persen.
Harga penawaran saham sebesar Rp 100 per lembar. Sekitar 43,52 persen dari dana IPO akan digunakan untuk pembelian peralatan guna menunjang kegiatan operasional perseroan.
ADVERTISEMENT
Sisa dana IPO akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja seperti biaya instalasi peralatan, biaya tenaga ahli, biaya penelitian dan survei, biaya perlengkapan survei, biaya transportasi dan akomodasi, biaya pemeliharaan, biaya sewa, gaji karyawan dan lain-lain.
Multi Hanna Kreasindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), non B3, serta perdagangan besar berbagai macam barang.
PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk menjadi perusahaan tercatat ke-21 di BEI tahun 2024, pada perdagangan Selasa (16/2). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Perusahaan menawarkan sebanyak 750 juta lembar saham dengan harga penawaran Rp 160. Jumlah seluruh nilai penawaran umum sebesar Rp 120 miliar.
Sekitar 97,9 persen dana IPO digunakan untuk belanja modal perseroan yang tergolong dalam Capital Expenditure (Capex). Kemudian, sekitar 39,68 persen digunakan untuk pembelian capex di Head Office.
Sisa dana IPO digunakan untuk modal kerja (working capital) yaitu penambahan persediaan bahan baku dan biaya operasional. Adapun keperluan ini dibutuhkan perseroan untuk mendukung kenaikan penjualan produk.
ADVERTISEMENT