Duet Luhut dan Menteri Edhy Janji Naikkan Ekspor Ikan hingga 100 Persen

4 Juli 2020 9:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan melakukan sidak penerapan larangan mudik, Jumat (24/4). Foto: Dok: Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.
zoom-in-whitePerbesar
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan melakukan sidak penerapan larangan mudik, Jumat (24/4). Foto: Dok: Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo berjanji menaikkan ekspor ikan keramba hingga 100 persen. Pernyataan itu disampaikan Luhut usai meninjau keramba-keramba di Bintan, Kepulauan Riau.
ADVERTISEMENT
"Di selatan Batam akan kami buat keramba-keramba ikan berkualitas tinggi, sehingga bisa terus meningkatkan ekspor kita yang sekarang naik sekitar 10 persen, ya kalau bisa jadi 100 persen," kata Luhut di Jakarta, Jumat (4/7) seperti dilansir dari Antara.
Sementara itu, menurut Edhy Prabowo, Batam memiliki potensi budidaya ikan yang sangat besar. Oleh karena itu, potensi tersebut harus dioptimalkan.
"Tidak perlu tempat besar dan kita bisa memproduksi berapa saja pun bisa. Seperti bawal, kerapu lobster adalah ikan-ikan yang bisa kita budidayakan sendiri dan permintaannya dari Singapura cukup besar. Yang kita butuhkan sekarang adalah memperbesar jumlah masyarakat yang melakukan budidayanya. Kita harus manfaatkan potensi ini dan pasar yang ada di depan mata," kata Edhy.
Keramba Ikan di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Edhy menambahkan jika dana APBN terbatas, maka para petani budidaya bisa memanfaatkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 159 triliun yang belum terserap seluruhnya.
ADVERTISEMENT
KKP, lanjut dia, juga punya dana Badan Layanan Umum (BLU) yang bisa digunakan untuk usaha modal kelautan dan perikanan.
"KKP pun punya dana Badan Layanan Umum (BLU) untuk usaha modal kelautan dan perikanan yang besarnya Rp 1,3 triliun dengan bunga yang hanya 3 persen. Saya berharap ini bisa kita jalankan dengan bantuan Pak Menko," ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama-sama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 telah bersinergi dalam melancarkan distribusi ekspor sejumlah komoditas perikanan.
"KKP melalui koordinasi dengan gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 juga telah memberikan kelancaran distribusi yang diperlukan oleh para pelaku usaha," kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto.
Menurut dia, hal tersebut contohnya dalam menyerap hasil panen ikan kerapu dan memenuhi permintaan negara tujuan ekspor. Selain itu, KKP memberikan kemudahan prosedur permohonan izin kapal pengangkut ikan hidup.
ADVERTISEMENT
Ia mengemukakan aktivitas ekspor ikan kerapu hidup, terutama hasil budidaya yang terus meningkat membuat pembudidaya bersemangat untuk memacu hasil produksi guna memenuhi kebutuhan ekspor.
Dirjen Perikanan Budidaya juga meyakinkan bahwa KKP tidak pernah berhenti untuk memberikan dukungan kepada pelaku usaha perikanan baik selama masa pembatasan sosial berskala besar maupun dalam menghadapi era baru tatanan kehidupan normal baru.