Dukung Ekonomi Kerakyatan, Kadin Gandeng Sayurbox hingga Bank Jago

6 Oktober 2021 20:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas tengah menjelaskan cara penggunaan aplikasi Bank Jago. Foto: ANTARA/HO-Bank Jago
zoom-in-whitePerbesar
Petugas tengah menjelaskan cara penggunaan aplikasi Bank Jago. Foto: ANTARA/HO-Bank Jago
ADVERTISEMENT
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam memberdayakan sektor ekonomi mikro. Meski demikian bentuk dukungan tersebut akan dilakukan dalam bentuk B2B.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan KADIN Bambang Brodjonegoro mengatakan nantinya bantuan dari KADIN akan disalurkan melalui mitra startup yang selama ini telah terbiasa berhubungan langsung dengan pelaku usaha seperti petani, peternak hingga nelayan.
Hingga saat ini KADIN telah melakukan komunikasi dengan sejumlah perusahaan digital mulai dari Sayurbox hingga Bank Jago.
“Dukungan KADIN adalah bagaiman kami bisa menjadi bagian untuk pemberdayaan ekonomi kerakyatan bersama startup yang sudah terbiasa berhubungan dengan UMKM, petani, nelayan dan industri kecil,” ujar Bambang dalam Forum Dialog HUT 83 Sinar Mas: Economic Outlook 2022, Rabu (6/10).
Adapun beberapa startup yang potensial untuk berkolaborasi bersama KADIN yaitu di sektor pertanian ada Sayurbox, MSMB, dan Tanihub. Kemudian untuk sektor perdagangan ritel, KADIN membidik Bukalapak, Sampoerna Retail Community, dan Yayasan Dharma Bhakti Astra.
Bambang Brodjonegoro. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro
Sementara di sektor perikanan ada EFishery dan Aruna. Terakhir, KADIN juga akan menggandeng fintech yaitu Investree dan bank digital yaitu Bank Jago.
ADVERTISEMENT
“Ada beberapa nama yang familiar misalnya seperti Sayurbox dan Tanihub itu mereka sudah terbiasa memotong rantai tataniaga sehingga petani dengan hasil panenya bisa menjual langsung ke pedagang besar. Tidak diambil di tengah-tengah dengan begitu banyak perantara,” ujarnya.
Begitu juga dengan Bukalapak yang selama ini telah berhasil mendigitalisasi warung-warung kelontong. Bambang yang juga merupakan komisaris utama di platform e-commerce tersebut menyatakan meski sudah banyak pelaku usaha yang telah on boarding namun KADIN ingin mendorong lebih banyak lagi UMKM bisa masuk platform e-dagang.
Sementara kolaborasi dengan Investree dan Bank Jago nantinya akan diarahkan untuk mendukung UMKM dari sisi pembiayaan. Menurutnya, karena konsep kolaborasi ini sangat berbasis digital maka seluruh aspek yang terlibat juga harus digital termasuk pembiayaan yang akan dilakukan melalui peer to peer lending dan bank digital.
ADVERTISEMENT
“Kita juga mendapat dukungan dari fintech dan bank digital yang nantinya akan mendukung UMKM mendapatkan akses permodalan,” ujarnya.
Ilustrasi sayur dan buah. Foto: Shutter Stock
Menurut Bambang, salah satu tujuan KADIN menggandeng para startup ini adalah untuk mendekatkan para petani hingga nelayan kepada digitalisasi. Sebab sudah terbukti sejak pandemi melanda bumi, pelaku usaha yang sudah menerapkan digitalisasi mempunyai daya tahan yang lebih kuat ketimbang yang belum menerapkan sama sekali.
“Ini agar pemahaman UMKM terhadap digitalisasi makin kuat sehingga mereka tidak lagi takut dan gagap terhadap perkembangan teknologi,” ujarnya.
Sebagai tahap awal KADIN dan startup rekanan akan melakukan piloting project hingga akhir 2021. Pilot project ini nantinya akan dievaluasi kembali pada 2022 untuk menemukan konsep yang lebih sesuai bagi semua stakeholder.
ADVERTISEMENT
“Tapi ujungnya adalah di tahun ini bisa mulai dengan beberapa pilot project sehingga 2022 bisa dievaluasi mengenai model bisnis apa yang harus diperbaiki dan pelatihan apa yang harus diberikan sehingga bisa meng-scale up, mendorong digitalisasi dan lebih banyak pemberdayaan serta lebih tepat sasaran,” tandasnya.