Dukung Energi Hijau, Medco Seimbangkan Proyek Hulu Migas dan Panas Bumi

1 September 2021 14:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja melakukan perawatan panel surya di Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) milik Hotel Santika Premiere Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (7/7/2021). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja melakukan perawatan panel surya di Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) milik Hotel Santika Premiere Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (7/7/2021). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mendukung langkah pemerintah yang mulai masuk ke transisi energi. Perusahaan pun menyeimbangkan proyek-proyek hulu migas dan energi hijau dalam portofolionya.
ADVERTISEMENT
VP Corporate Planning & Investor Relations MedcoEnergi, Myrta Sri Utami mengatakan, pihaknya mengalokasikan belanja modal USD 215 juta tahun ini. Di mana sebanyak USD 60 juta akan digunakan untuk pembangkit energi terbarukan.
"Untuk bisnis power, akan banyak fokus di Riau IPP (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap/PLTGU) dan Ijen Geothermal (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi/PLTP)," kata dia dalam company update MedcoEnergi di acara IPA Convex 2021 secara daring, Rabu (1/9).
Sementara, sisa belanja modalnya digunakan untuk sektor hulu migas USD 150 juta. Modal itu akan digunakan untuk operasional blok yang saat ini beroperasi dan juga pengembangan Blok B di Natuna.
Ilustrasi orang menunjuk logo Medco Energi. Foto: kumparan
Selain fokus di dalam negeri, Myrta menjelaskan Medco juga fokus melanjutkan operasional lapangan yang ada di beberapa negara. Seperti di Meksiko, Timur Tengah, Tanzania, dan Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
"Setelah akuisisi Ophir maka pada hari ini Medco merupakan salah satu perusahaan yang memiliki reserve besar dan production cukup besar dalam skalanya," ujarnya.
Myrta mengungkapkan, saat ini mayoritas bisnis Medco memang dari hulu migas. Namun, perusahaan juga komitmen pada environmental, social and corporate governance (ESG) dalam menjalankan bisnis, terlihat dari dua pembangkit yang digarap tidak berasal dari batu bara.
"Apakah Medco akan masuk green investment? Mungkin saat ini kita masih akan kaji dulu akan ke arah sana atau tidak. Tapi kalau dilihat dari portofolio bisnis Medco 60 persen gas, power-nya juga kita tidak beroperasi di batu bara, dan mining juga copper (pertambangan emas). Jadi pathway-nya masih ke sana," ujar dia.
ADVERTISEMENT