Dukung MotoGP, Proyek Perpanjangan Bandara Lombok Praya Rampung Akhir 2021

3 Agustus 2021 9:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara tikungan ke-10 di proyek pembangunan lintasan Mandalika International Street Circuit di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Senin (7/6/2021). Foto: Ahmad Subaidi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara tikungan ke-10 di proyek pembangunan lintasan Mandalika International Street Circuit di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Senin (7/6/2021). Foto: Ahmad Subaidi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
PT Hutama Karya (Persero) memperoleh kepercayaan oleh PT Angkasa Pura I (Persero) (AP I) untuk membangun runway dan sarana penunjang pada Bandara Internasional Lombok Praya. Proyek ini menjadi bagian dari infrastruktur regional pendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang akan dijadikan lokasi pagelaran MotoGP 2022 mendatang.
ADVERTISEMENT
Direktur Operasi I Hutama Karya, Novias Nurendra mengatakan, saat ini progres pembangunan Proyek Bandara Internasional Lombok Praya sudah mencapai 61 persen dan ditargetkan rampung pada Oktober 2021. Ia mengungkapkan salah satu tujuannya untuk meningkatkan konektivitas udara di wilayah tengah dan timur Indonesia.
“Progres terakhir saat kami melakukan kunjungan pada 22 Mei lalu, pengerjaan proyek Bandara Internasional Lombok Praya sudah sampai pada tahap galian tanah area graded runway atau yang biasa dimaksud dengan area glincir pesawat apabila mengalami kegagalan landing,” kata Novias melalui keterangan resminya, Selasa (3/8).
“Pengerjaan pengaspalan lapis ATB (Asphalt Treated Base) perpanjangan runway, dan pengerjaan pengaspalan lapis AC-BC perpanjangan runway. Saat ini sudah mencapai 61 persen. Progres ini cukup pesat karena didukung oleh beberapa aspek penunjang,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Novias mengungkapkan beberapa aspek yang menunjang kelancaraan dalam pelaksanaan proyek ini antara lain pengendalian terhadap cuaca sehingga di mana setiap pekerjaan yang dilaksanakan tidak boleh adanya genangan air, pembuatan sodetan irigasi untuk aliran air berpengaruh untuk pengendalian operasional pekerjaan.
Selain itu, diterbitkannya NOTAM dan Displace Runway Existing yang semula dioperasikan panjang runway 2750 meter menjadi 2440 meter selama pelaksanaan proyek berlangsung.
“Mengingat pembangunan ini dilakukan selama masa Pandemi COVID-19, selain penggunaan bahan material berkualitas serta teknologi terbaru, Hutama Karya juga memastikan aspek Quality, Health, Safety, Security and Environment (QHSSE) dan berkomitmen untuk tetap menjaga protokol kesehatan di lingkungan proyek,” ujar Novias.
Proyek perpanjangan Bandara Internasional Lombok merupakan proyek regular atau non-joint operation yang digarap oleh Hutama Karya sejak November tahun 2020. Dalam proyek ini Hutama Karya melakukan perpanjangan dan peningkatan daya dukung runway Bandara Internasional Lombok yang sebelumnya memiliki panjang 2.750 meter menjadi 3.300 meter.
ADVERTISEMENT
Proyek tersebut dapat meningkatkan kapasitas operasional bandara dan kapasitas runway maksimum yang semula untuk pesawat Boeing 737 menjadi pesawat Boeing 777. Dengan spesifikasi itu, maka penyelesaian proyek ini dapat mendukung operasional pesawat berbadan lebar (wide body) serta pesawat kargo peserta MotoGP.
Adapun kelebihan dari proyek ini adalah adanya penggunaan aspal drum import PG-76 dan penetrasi 60/70 pada aspal PG-76 yang dapat tahan lama dalam suhu tinggi pada lokasi pengerasan pekerjaan yang bersifat polimer. Apalagi aspal modifikasi sudah teruji memiliki mutu yang baik serta penurunan suhu lebih cepat sehingga lebih siap untuk dilintasi pada lokasi pekerjaan.
Selain itu penggunaan Aspal Pen 60/70 juga sangat cocok digunakan untuk bandar udara karena aspal ini memiliki properti dan kinerja sangat baik dengan struktur yang andal. Diharapkan dengan rampungnya proyek ini akan dapat menambah kontribusi positif dari Hutama Karya dalam pembangunan infrastruktur konektivitas udara, mempermudah mobilitas masyarakat, mengakomodir peningkatan arus barang dan jasa, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata khususnya di wilayah timur Indonesia.
ADVERTISEMENT