Dukung Net Zero Emission, PTBA Gunakan Kendaraan Listrik: Bus hingga Ekskavator

7 Desember 2022 22:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bus listrik untuk antar jemput karyawan yang digunakan PT Bukit Asam Tbk atau PTBA. Foto: Dok. PTBA
zoom-in-whitePerbesar
Bus listrik untuk antar jemput karyawan yang digunakan PT Bukit Asam Tbk atau PTBA. Foto: Dok. PTBA
ADVERTISEMENT
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) telah menggunakan kendaraan listrik, mulai bus antar jemput karyawan hingga ekskavator di lokasi tambang. Hal itu merupakan bentuk konkret dukungan PTBA terhadap pencapaian target net zero emission.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PTBA Arsal Ismail di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, Rabu, mengatakan bus listrik buatan PT Industri Kereta Api (Persero)/INKA ini sudah digunakan sejak Oktober 2022. Untuk bus listrik, ada 10 unit yang digunakan untuk antar jemput karyawan dari perumahan di sekitar Tanjung Enim ke lokasi pertambangan.
“Nantinya bus akan datang secara bertahap sesuai kebutuhan hingga akhir Desember 2022,” kata dia, Rabu (7/12).
Lagkah ini merupakan dukungan terhadap target Net Zero Emission pada 2060. Ini juga sejalan dengan visi PTBA untuk menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan.
Pengurangan emisi karbon diestimasikan mencapai 16 ton CO2 per tahun per bus. Selain itu, penggunaan bus listrik mengurangi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) hingga 9.672 liter per tahun per bus.
ADVERTISEMENT
Kendaraan listrik untuk tambang yang dipakai PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Foto: Dok. PTBA
Langkah PTBA beralih secara bertahap ke kendaraan listrik untuk operasional pertambangan ini juga merupakan wujud komitmen perusahaan dalam hal dekarbonisasi. Tak hanya bus listrik, PTBA telah mengganti sejumlah peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi elektrik.
Beberapa kendaraan listrik, selain bus listrik, yang telah digunakan PTBA di antaranya tujuh unit ekskavator listrik berjenis Shovel PC-3000, 40 unit dump truck sekelas 100 ton hybrid (Diesel dan Listrik), dan enam unit pompa tambang berbasis listrik.
Arsal menambahkan, perusahaan juga menerapkan e-Mining Reporting System, yaitu sistem pelaporan produksi secara real time dan daring sehingga mampu meminimalkan pemantauan konvensional yang menggunakan bahan bakar.
Langkah lainnya yakni penggantian bahan perusak ozon (BPO) seperti penggunaan refrigerant AC yang ramah lingkungan dan penggantian Halon 1211 pada alat pemadam api ringan (APAR).
ADVERTISEMENT
Program-program dekarbonisasi PTBA ini dilaksanakan dan dikembangkan secara berkelanjutan di setiap lini perusahaan untuk memberikan hasil yang optimal. “Perusahaan telah memiliki roadmap manajemen karbon hingga tahun 2050," kata dia.