Duterte Beli 6 Trainset dari INKA, Tambah Rute Kereta di Filipina

15 Desember 2019 9:56 WIB
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua trainset kereta buatan INKA tiba di South Harbour, Manila. Foto: Angga Sukma Wijaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dua trainset kereta buatan INKA tiba di South Harbour, Manila. Foto: Angga Sukma Wijaya/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Filipina Rodrigo Duterte resmi membeli rangkaian kereta (trainset) buatan PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA. Pembelian rangkaian kereta tersebut sebagai upaya untuk memaksimalkan transportasi publik di Filipina.
ADVERTISEMENT
Transportation Secretary Filipina, Arthur Tugade, mengatakan sebelumnya perjalanan kereta di Filipina ditargetkan hanya mencakup 17 rute saja. Namun setelah adanya penambahan rangkaian kereta dari INKA, rute perjalanan sudah bertambah hingga dua kali lipat.
“Sebelumnya Presiden Duterte berasumsi 17 rute. Ternyata kini beroperasi hingga 36 rute,” kata Tugade, di Manila, Filipina.
PT INKA telah mengirimkan dua rangkaian kereta Diesel Multi Unit (DMU), sebagai rangkaian ekspor batch pertama ke Filipina. Kereta tersebut dipesan Philippine National Railways (PNR), yang merupakan perusahaan milik negara Filipina.
Dua trainset kereta buatan INKA tiba di South Harbour, Manila. Foto: Angga Sukma Wijaya/kumparan
Rangkaian kereta tersebut memiliki desain kursi berhadap-hadapan untuk menunjang kapasitas angkut penumpang rute dalam kota, yakni antar Stasiun Tutuban ke Stasiun Alabang. Nilai kontrak dua DMU tersebut 485 juta Peso atau Rp 134 miliar.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Filipina juga memesan empat rangkaian kereta DMI lainnya yang ditargetkan bisa sampai di Manila pada Januari tahun depan. Nilai kontrak pembelian empat rangkaian kereta tersebut mencapai 1 miliar Peso atau Rp 296 miliar.
Filipina juga pesanan tiga lokomotif dan 15 kereta penumpang dengan nilai kontrak 1,3 miliar Peso atau Rp 362 miliar. Dengan demikian, keseluruhan nilai kontrak yang diraih PT INKA untuk pengadaan kereta Philippines National Railways ini adalah Rp 792 miliar.
Adapun dua kereta pertama diperkirakan dapat menampung 250 penumpang per perjalanan. Rencananya, akan ada 8-10 perjalanan per hari dengan total 800 penumpang per set kereta.
"Kami memperkenalkan 16.000 (penumpang) per hari," kata General Manajer PNR, Junn Magno.
Duta Besar Indonesia untuk Filipina, Sinyo Harry Sarundajang (kedua dari kanan) saat kereta buatan INKA tiba di South Harbour, Manila. Foto: Angga Sukma Wijaya/kumparan
Sementara itu, Project Manajer INKA di FIlipina, Dadik, mengatakan saat ini DMU sedang terus dilakukan uji mesin, mekanis, elektrik dan fungsi pendukung lainnya. Dua trainset DMU yang sudah tiba di Filipina, rencananya akan mulai beroperasi pada 16 Desember 2019.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk prasarananya, dilakukan pengecekan dari mulai rel, stasiun, termasuk fungsi rel, wesel, dan kesesuaian lebar peron dan komunikasi antar stasiun. Dia mengakui perlu kesiapan sumber daya manusia untuk pengoperasian kereta tersebut.
"Kesiapan SDM PNR untuk mengoperasikan, maintenance dan kontijensi skenario," ujarnya.