Eagle Plantations Sediakan Dana Konservasi Hutan selama 25 Tahun

21 Mei 2019 13:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pegiat lingkungan melakukan program konservasi lahan yang didanai PT Eagle High Plantation. Foto: Dok. EHP
zoom-in-whitePerbesar
Pegiat lingkungan melakukan program konservasi lahan yang didanai PT Eagle High Plantation. Foto: Dok. EHP
ADVERTISEMENT
PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) akan menyediakan pendanaan selama 25 tahun untuk proyek konservasi keanekaragaman hayati Rimba Raya di Kalimantan Tengah (Kalteng). Program ini berlandaskan strategi sumber daya yang bertanggung jawab bagi Eagle High Plantations, dan juga menunjukkan komitmen Eagle High Plantations terhadap usaha yang berkelanjutan dan perlindungan bentang alam.
ADVERTISEMENT
“Kami bekerja dengan Lestari Capital untuk membantu memenuhi persyaratan RSPO, memastikan komitmen Eagle High Plantations terhadap konservasi dan keanekaragaman hayati yang memberikan dampak jangka panjang,” kata Denys Collin Munang, Direktur Sustainability Eagle High Plantations dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/5).
“Ini adalah langkah pertama dalam komitmen kami terhadap produksi berkelanjutan dengan menjaga wilayah di sekitar perkebunan Eagle High Plantations,” tambahnya.
Lestari Capital memetakan proyek-proyek yang memenuhi kriteria Prosedur RSPO Remediasi dan Kompensasi (RaCP), dan mendukung perusahaan dalam penyusunan Concept Note dan proposal secara detail mengenai komitmen 25 tahun ini. Alhasil, pabrik kelapa sawit (PKS) Eagle High Plantations dan perkebunan di sekitarnya yaitu PT Bumilanggeng Perdanatrada (BLP) di Kumai, Kalimantan Tengah, berhasil menyelesaikan Sertifikasi Audit RSPO dan menjadi unit manajemen pertama di Eagle High Plantations yang mendapatkan sertifikat RSPO pada tanggal 10 Mei 2019.
ADVERTISEMENT
Komitmen Eagle High Plantations terhadap perlindungan bentang alam di Kalteng mewakili visi yang lebih luas untuk bertransformasi menuju produksi yang berkelanjutan. Termasuk di dalamnya komitmen yang kuat untuk mendapatkan sertifikasi RSPO untuk semua kebun kelapa sawit yang beroperasi di 28 konsesi seluas 148.000 hektare.
Lestari Capital telah meluncurkan sebuah ekosistem marketplace yang dirancang khusus untuk mendukung Prosedur RSPO Remediasi dan Kompensasi yang difinalisasikan di tahun 2015. Marketplace, yang dikenal sebagai Sustainable Commodities Conservation Mechanism (SCCM), mendanai proyek-proyek selama 25 tahun, menyediakan pengawasan fidusia independen yang mengikat pembayaran dengan hasil di lapangan, serta memastikan manfaat bagi komunitas lokal, iklim global, dan keanekaragaman hayati.
Pegiat lingkungan melakukan program konservasi lahan yang didanai PT Eagle High Plantation. Foto: Dok. EHP
RSPO RaCP merupakan kerangka kerja untuk mengatasi masalah deforestasi, konservasi, dan isu sosial di tingkat perkebunan dimana hanya sedikit badan keberlanjutan di industri lainnya yang berhasil melakukannya.
ADVERTISEMENT
"RSPO RaCP memungkinkan Eagle High Plantations untuk menangani konservasi dan tanggung jawab sosial dengan cara yang positif, terukur, dan tahan lama. Tentunya diharapkan juga lebih banyak petani turut serta meningkatkan upaya konservasi dan restorasi," kata Denys.
"Apabila ditingkatkan, upaya ini akan membantu mengubah persepsi mengenai perkebunan kelapa sawit, mengatasi kesalahpahaman dan menarik perhatian yang lebih terhadap praktik keberlanjutan sawit," tambahnya.
Pembiayaan Eagle High Plantations melalui SCCM memberikan manfaat nyata di lapangan, dengan mendukung pelestarian orangutan terbesar di dunia yang dikelola swasta. Proyek Rimba Raya juga memberikan manfaat restorasi ekosistem dan konservasi yang kritikal dan menguntungkan dengan melindungi area gambut penting di sekitar perkebunan PT BLP di Kalimantan Tengah. Pendanaan Eagle High Plantations melalui RaCP akan mendukung proyek ini dalam usahanya melindungi dan merestorasi lebih dari 64.000 hektare di sekitar Taman Nasional Tanjung Puting dalam 25 tahun ke depan.
ADVERTISEMENT