news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

East Ventures Dukung Tokopedia Dual Listing di Indonesia dan AS: Itu Harus!

19 Februari 2021 20:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan E-commerce anggota idEA, Tokopedia. Foto: Jofie Yordan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan E-commerce anggota idEA, Tokopedia. Foto: Jofie Yordan/kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu startup unicorn Indonesia, Tokopedia, tengah merencanakan dual listing alias mencatatkan saham di bursa 2 negara sekaligus. Dualisting pernah dilakukan oleh sejumlah perusahaan raksasa dunia seperti Alibaba, Unilever, Rio Tinto dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Perusahaan milik William Tanuwijaya itu rencananya akan melakukan aksi listing di Bursa Efek Indonesia (BEI), selanjutnya di Amerika Serikat (AS). Tokopedia sendiri memandang AS menjadi pilihan yang paling menarik untuk perusahaan teknologi.
Menanggapi aksi dualisting Tokopedia, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures (EV) Willson Cuaca mengungkapkan, keputusan manajemen Tokopedia sudah tepat. Apalagi untuk melakukan listing di Negeri Paman Sam.
“Dual listing di AS itu harus,” katanya pada saat media gathering secara daring, Jumat (19/2).
Willson menilai listing di AS akan membuat nilai kapitalisasi pasar Tokopedia tumbuh signifikan. Selain itu, keputusan dualisting akan mendongkrak pasar dalam negeri.
“Dual listing ya itu kalau menurut saya ada hubunganya dengan nasionalisme ada hubungan akses ke pasar publik. Kalau startup itu bisa dualisting di dua tempat nah tentunya otomatis pasar lokal bergairah,” terang Willson.
Logo Tokopedia di Tokopedia Care cabang Puri Kembangan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Foto: Astrid Rahadiani Putri/kumparan
Adapun Tokopedia merupakan e-commerce pertama yang mendapat suntikan dana dari EV. Valuasi Tokopedia menurut ditaksir mencapai USD 8 miliar hingga USD 10 miliar. Angka itu sekitar Rp 112 triliun bila dikonversi ke rupiah.
ADVERTISEMENT
Selain Tokopedia dan Traveloka, startup dengan pertumbuhan cepat yang masuk dalam portofolio East Ventures di antaranya Gojek, Grab, Shopback, Ruangguru, Sociolla, IDN Media, Waresix, dan MokaPOS. Selama tiga tahun terakhir, East Ventures juga memperkenalkan beberapa proyek internal seperti CoHive, Warung Pintar, dan yang terbaru, Fore Coffee.
Sebelumnya, Manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap salah satu unicorn besar Indonesia akan masuk bursa tahun ini. Tapi direksi BEI enggan mengungkap unicorn yang dimaksud, meskipun sejauh ini yang tengah bersiap melepas sahamnya di bursa adalah Tokopedia.
"Unicorn besar diharapkan tahun ini bisa listing di bursa efek Indonesia," kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono W. Widodo.
Sementara itu Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengungkapkan pihaknya saat ini sedang menyiapkan sejumlah infrastruktur regulasi, yang bisa mengakomodasi keberadaan unicorn sebagai perusahaan berbasis teknologi dan inovasi di bursa.
ADVERTISEMENT
Dia mengungkapkan, salah satu perhatian perusahaan-perusahaan unicorn yang akan masuk ke bursa adalah soal pengelompokan sektor dan sub-sektor industri. Hal ini penting buat perusahaan teknologi, supaya mereka dipersandingkan dengan perusahaan yang memiliki keunikan sama.