Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Effendi Gazali Masih Tantang Susi Debat

30 November 2020 14:28 WIB
Susi Pudjiastuti. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Susi Pudjiastuti. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Ketua Komisi Pemangku-Kepentingan dan Konsultasi Publik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP2-KKP) Effendi Gazali kembali menantang mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, berdebat soal ekspor benih lobster.
ADVERTISEMENT
Ia mengaku menginginkan saling keterbukaan mengenai kebijakan ekspor benih lobster.
“Saya mengajak Bu Susi berdiskusi dengan saya bukan sok-sok an,” katanya dalam webinar bersama Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI), Senin (30/11).
Effendi menyebut adanya informasi yang tersebar mengenai ia masih berani diskusi dengan Susi setelah penangkapan (Edhy Prabowo). Menurutnya dengan berdiskusi akan memberikan berbagai pandangan.
“Saya siap diskusi. Ayo di mana, apakah di DPR, di media, mudah-mudahan Bu Susi jangan tidak hadir lagi ya,” sambungnya.
Effendi Gazali di Diskusi Perspektif Indonesia. Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan
Effendi akan memberikan masukan terhadap Susi terkait ekspor benih lobster berdasarkan kajiannya. Sebab dalam dua tahun terakhir, dia mendalami program ini secara serius.
“Saya selalu hormat debat di media sosial. Siapa tau ibu terpilih lagi menjadi Menteri KP. Data yang selama ini mungkin dibohongi itu bisa kita perbaiki bersama,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi yang dihimpunnya, Effendi mengatakan selama Susi menyetop ekspor benur, penyelundupan terhadap komoditas itu masih terus terjadi. Eksportir, kata dia, mengirimkan benih melalui Singapura ke negara-negara tujuan seperti Vietnam.
"Permen mana di zaman Bu Susi dorong budidaya (benih lobster), Permen mana? tolong tunjukkan," ungkapnya.
Dalam debat, Effendi juga ingin menanyakan soal potensi benih lobster yang mencapai 850 miliar per tahun. Saat menjabat, kata Effendi, Susi mengatakan benur belum bisa diternak seperti udang vaname.
Di seluruh dunia, seperti Australia, kata Effendi, sudah banyak hatchery yang melakukan ternak lobster. Lobster ini pun bisa dipindahkan ke tambak sehingga memiliki nilai tambah.
Sebelumnya diberitakan, Edhy Prabowo diciduk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (25/11) dini hari. Penangkapan tersebut diduga terkait izin ekspor benih lobster. Edhy pun segera mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo usai menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan korupsi ekspor benih lobster di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (26/11). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) resmi membuka kembali keran ekspor benur sejak Juni 2020, berdasarkan Peraturan Menteri KKP Nomor 12 Tahun 2020. Beleid tersebut membatalkan larangan ekspor benih lobster melalui Peraturan Menteri KKP Nomor 56 Tahun 2016 oleh yang dibuat Susi Pudjiastuti.
ADVERTISEMENT
Sejak keran ekspor dibuka, lebih dari 42 juta ekor benur telah dikirim ke berbagai negara. Dari catatan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), ekspor benur tersebut paling banyak dikirim ke Vietnam.