Ekonomi Amerika Pulih, Wall Street Ditutup Menguat

30 Juli 2021 7:10 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
New York Stock Exchange (NYSE) di Wall Street, New York City. Foto: Angela Weiss / AFP
zoom-in-whitePerbesar
New York Stock Exchange (NYSE) di Wall Street, New York City. Foto: Angela Weiss / AFP
ADVERTISEMENT
Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Kamis, (29/7). Penguatan ini didorong oleh pertumbuhan ekonomi AS yang kembali ke level sebelum pandemi.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Jumat (30/7), Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 153,6 poin, atau 0,44 persen menjadi 35.084,53. Sementara itu S&P 500 (.SPX) naik 18,51 poin, atau 0,42 persen menjadi 4.419,15 dan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 15,68 poin, atau 0,11 persen menjadi 14.778,26.
Ekonomi AS tumbuh solid pada kuartal II 2021. Meski demikian laju pertumbuhan PDB ini lebih lambat dari yang diperkirakan para ekonom.
Saham Ford Motor Co (FN) melonjak 3,8 persen karena perusahaan menaikkan perkiraan laba untuk tahun ini, sementara pemilik KFC Yum Brands Inc (YUM.N) naik 6,3 persen setelah penjualan kuartalannya melebihi perkiraan.
Beberapa saham memang terpantau menguat sejak hari Rabu setelah The Fed mengatakan belum akan menarik stimulus moneter besar-besaran.
ADVERTISEMENT
Beberapa sektor sensitif termasuk keuangan (.SPSY), material (.SPLRCM) dan energi (.SPNY) memimpin kenaikan indeks S&P sepanjang perdagangan. Sektor real estat S&P 500 (.SPLRCR) juga mencapai rekor tertinggi harian, tetapi berakhir turun 0,2 persen.
Sebaliknya, saham Facebook Inc (FB.O) turun 4 persen karena perusahaan memprediksi pertumbuhan pendapatan akan melambat secara signifikan.
Saham Amazon.com Inc (AMZN.O) juga turun lebih dari 5 persen setelah perusahaan melaporkan hasil dan memperkirakan penjualan kuartal ketiga di bawah ekspektasi Wall Street.
Saham Robinhood Markets Inc (HOOD.O) juga berakhir turun 8,4 persen pada hari pertama perdagangan mereka.
Volume perdagangan di Wall Street mencapai 9,13 miliar saham, lebih rendah dibandingkan rata-rata perdagangan saham selama 20 hari terakhir sebanyak 9,86 miliar saham.
ADVERTISEMENT