Ekonomi Digital RI Diprediksi Naik 8 Kali Lipat di 2030, Didominasi E-Commerce

10 Juni 2021 17:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Foto: Ismar Patrizki/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Foto: Ismar Patrizki/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mencatat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dalam beberapa tahun ke depan akan naik signifikan. Berdasarkan hasil rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, ia melaporkan adanya potensi kenaikan ekonomi digital dari Rp 623 triliun pada tahun ini, menjadi Rp 4.531 triliun pada tahun 2030.
ADVERTISEMENT
Lutfi merinci, e-commerce menyumbang peran paling besar 34 persen atau sekitar Rp 1.900 triliun. Selanjutnya diikuti, business to business (B2B) 13 persen atau Rp 763 triliun, sektor kesehatan (healtech) 8 persen atau Rp 471,6 triliun.
"Dari pertemuan ini bagian yang kita bicarakan, e-commerce kita memiliki level playing field yang sangat besar," katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/6).
Sementara sektor lain yang tak kalah penting dalam mendongkrak ekonomi Indonesia yaitu online travel, online media, dan layanan transportasi digital, masing-masing Rp 575 triliun, Rp 191 triliun dan Rp 401 triliun pada tahun 2030.
“Kita sadar ekonomi digital di indonesia punya prospek baik. Tahun 2020 ekonomi digital menghasilkan 4 persen dari GDP. Dalam 10 tahun ke depan, 2030 pertumbuhan GDP dari Rp 15.400 triliun menjadi Rp 24.000 triliun,” kata Lutfi.
Belanja online saat new normal. Foto: Shutterstock
Lutfi menambahkan, Indonesia juga akan memegang peranan penting dalam ekonomi digital di kawasan ASEAN. Bahkan GDP Indonesia akan tumbuh lebih dari 55 persen dari GDP digital ekonomi ASEAN.
ADVERTISEMENT
"Indonesia akan mempunyai GDP lebih dari 55 persen daripada GDP digital ASEAN, dari Rp 323 triliun akan tumbuh menjadi Rp 417 triliun pada tahun 2030," jelas Lutfi.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kemenkop UKM Teten Masduki menambahkan, pihaknya akan terus mendorong UKM go digital melalui berbagai program. Berdasarkan catatannya yang mengutip Asosiasi e-Commerce Indonesia, hingga Mei 2021 sebanyak 13,7 juta pelaku UKM telah terdaftar di platform online.
"Kita menargetkan 2024 ada 30 juta pelaku UKM go digital. Waktu tiga tahun ini ada strategi proaktif jemput bola melakukan pendampingan sampai pembiayaan sampai mereka onboarding di e-commerce karna lintas sektoral," jelasnya.