Ekonomi Penuh Tekanan, BNI Syariah Masih Raup Laba Rp 266,6 M di Kuartal II 2020

26 Agustus 2020 11:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bank BNI Syariah Foto:  Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bank BNI Syariah Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Kondisi ekonomi nasional yang penuh tekanan akibat pandemi virus corona COVID-19, mempengaruhi kinerja hampir semua sektor industri. Di tengah situasi tersebut, BNI Syariah masih mencatatkan laba Rp 266,6 miliar pada kuartal II 2020.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, menjelaskan perolehan laba itu didorong oleh komposisi pembiayaan yang seimbang, peningkatan DPK yang optimal dengan komposisi CASA yang tinggi.
"Dalam menjalankan bisnis, BNI Syariah berfokus pada segmen pembiayaan dengan risiko yang terkendali, melakukan efisiensi biaya operasional, dan berfokus pada Halal Ecosystem," kata Abdullah melalui keterangan resmi, Rabu (26/8).
Sementara itu, BNI Syariah mencatatkan total aset Rp 50,76 triliun sampai triwulan II tahun 2020 atau naik sebesar 19,46 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2019 yaitu Rp 42,49 triliun. Pertumbuhan aset ini semakin mengokohkan posisi BNI Syariah sebagai bank syariah BUKU III dengan peringkat aset kedua terbesar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kenaikan aset tersebut didorong oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI Syariah, tercermin dari realisasi Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI Syariah sampai triwulan II tahun 2020 sebesar Rp 43,64 triliun atau naik 20,15 persen secara year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2019 sebesar Rp 36,32 triliun.
mengatakan, pertumbuhan DPK ini didorong oleh pertumbuhan dana murah (CASA) dalam bentuk tabungan dan giro. Rasio CASA BNI Syariah pada triwulan II tahun 2020 sebesar 67,83 persen atau mengalami kenaikan dibandingkan periode sama tahun 2019 sebesar 63,48 persen.
Direksi Bank BNI Syariah. Foto: BNI Syariah
Pertumbuhan dana murah BNI Syariah didukung oleh transaksi mobile banking BNI Syariah pada semester I tahun 2020 sebanyak 21,36 juta transaksi atau naik sebesar 127 persen secara year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebanyak 9,4 juta transaksi.
ADVERTISEMENT
BNI Syariah juga telah memperoleh tambahan modal dalam bentuk penyertaan modal secara non tunai (inbreng) berupa aset kantor di Pejompongan sebesar Rp 255,6 miliar dan aset Aceh dari BNI sebesar Rp 164,2 miliar yang turut mendorong kenaikan aset dan memperluas jaringan kantor BNI Syariah.
“Inbreng ini membuat BNI Syariah naik kelas menjadi BUKU III atau mempunyai modal inti di atas Rp 5 triliun. Diharapkan hal ini bisa memperkuat permodalan perusahaan dan memberi dampak positif terhadap pengembangan bisnis BNI Group,” kata Abdullah Firman Wibowo.
Menurut Abdullah Firman Wibowo, setelah menjadi BUKU III, BNI Syariah melakukan beberapa inisiatif bisnis di antaranya adalah fokus bisnis digital, pengembangan bisnis remittance, penguatan bisnis Financial Institution (FI) and Trade, roll out bisnis mikro di seluruh outlet, dan implementasi Financing Excellence Program.
ADVERTISEMENT
Dari sisi pembiayaan, BNI Syariah mencatat realisasi pembiayaan sebesar Rp 31,33 triliun dengan komposisi pembiayaan yang seimbang dimana pada triwulan II tahun 2020, segmen Konsumer berkontribusi sebesar Rp 15,87 triliun menyumbang 51 persen, diikuti segmen Komersial sebesar Rp 7,59 triliun (24 persen), segmen Kecil dan Menengah Rp 6 triliun (19 persen).
Jumlah transaksi e-banking BNI Syariah yang berasal dari BNI Mobile Banking, BNI SMS Banking, dan BNI Internet Banking tercatat sebesar 10,6 juta transaksi atau meningkat 114,7 persen secara year on year (yoy) menjadi 22,8 juta hingga triwulan II tahun 2020. E-Banking merupakan salah satu bentuk layanan BNI Syariah dalam rangka memberikan kenyamanan kepada nasabah untuk bertransaksi saat pandemi, sehingga ekonomi tetap bergerak.
ADVERTISEMENT