Ekonomi RI Diramal Tumbuh Negatif 2 Persen di Q3, Ancaman Resesi Makin Nyata

25 Agustus 2020 19:49 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga beraktivitas di rumahnya berlatar belakang hunian bertingkat di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Sabtu (9/5/2020). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Warga beraktivitas di rumahnya berlatar belakang hunian bertingkat di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Sabtu (9/5/2020). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perekonomian Indonesia belum juga membaik karena virus corona yang masih belum mampu diatasi. Keadaan tersebut diprediksi membuat pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2020 belum pulih.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal memprediksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III akan kembali minus.
“Dari pengamatan kami dari CORE memang kuartal III ini kemungkinan akan besar pertumbuhan masih akan terkontraksi. Kalau dari prediksi kami di minus 2 persen,” kata Faisal saat webinar yang diselenggarakan Akurat, Selasa (25/8).
Faisal menjelaskan jika prediksi tersebut menjadi kenyataan, maka artinya Indonesia masuk ke resesi karena 2 kuartal berturut-turut minus. Namun, ia menegaskan kondisi resesi itu dalam posisi atau tren sudah mulai membaik.
Suasana sepi di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Sebab, kata Faisal, ada negara yang resesi karena kuartal berikutnya pertumbuhan ekonomi-nya anjlok lebih parah dibanding kuartal sebelumnya.
“Jadi artinya kalau dibandingkan kuartal II minus 5,3 persen berarti sudah lebih ringan tingkat kontraksinya. Jadi sama-sama kontraksi secara teknis masuk resesi, tapi kalau kita melihat trennya di kuartal 3 kita perkirakan lebih baik,” terang Faisal.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Faisal meminta langkah ke depan harus diprioritaskan agar resesi yang terjadi tidak terlalu dalam. Apalagi, CORE juga sudah memprediksi perekonomian Indonesia sampai kuartal IV atau akhir tahun juga masih minus.
“Dari sisi prediksi di kuartal III kita kami prediksikan minus 2 persen sehingga full year kalau dari CORE memprediksikan di tahun 2020 ini minus 1,5 sampai minus 3 persen,” ungkap Faisal.